MEDAN-Sebayak 18 orang pegawai/staf Puskesmas Simalingkar tidur di latai 1 gedung DPRD Medan malam ini, para juru medis ini menuntut agar mereka tidak dimutasi dan dikembalikan bertugas ketempat semula.

Pemutasian itu dilakukan pihak Dinas Kesehatan Kota Medan dengan perpanjangan tangan Kepala Puskesmas, menurut para pegawai yang ditemui lantaran menolak kutipan Rp100.000 yang dipotong langsung dari uang intensif (uang makan).

“Kami menolak kutipan itu dan menganggap pungli dengan alasan untuk untuk pengetikan admisitrasi akreditasi,”ujar DS Sidabutar seraya mengaku pengutipan sudah berlangsung selama dua bulan.

Disebetkan, jumlah keseluruhan pegawai/staf yang ada di Puskemas Induk dan pembantu tersebut sebanyak 76 orang, namun yang lain tidak berani karena ditakut-takuti kepala Puskesmas beinisial Dr RB.

Menurut pegawai, mereka sesungguhnya mendukung program akreditasi, karena itu program pemerintah namun bukan berarti biayanya dibebankan kepada pegawai.

“Kelihatannya kecil, namun kami menduga berapa banyak pegawai Puskesmas di kota Medan ini,”ujar salah seorang yang enggan dituliskan namanya.

Selain mereka menuntut dikembalikan ke tempat semula, juga mereka menuntut agar dikembalikan dana yang dikutif, selain itu pimpinan yang ada di Puskesmas supaya di evaluasi, karena merasa tidak kondusif lagi.

“Pimpinan kami itu pak cari-cari masalah terus, kami merasa tidak kondusif,”ujar mereka seraya mengaku permalasahan mereka telah disampaikan ke berbagai pihak termasuk ke Komisi B DPRD Medan.

Ketika ditemui malam ini, para pegawai ini sebagian yang tertidur dan sebagiannya terlihat segar bugar. Pihak keamanan di gedung rakyat itu terlihat berjaga dan dengan ramah tamah mempersilakan para wartawan menemui.