MEDAN - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia,Sumatera Utara, minta penegak hukum agar bertindak tegas dengan ditemukannya puluhan kubik kayu hasil pembalakan liar di Taman Nasional Gunung Leuser, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat. "Aparat berwajib tidak hanya menyita barang bukti kayu yang sudah diolah itu, tetapi juga harus menangkap pelaku pembalakan tersebut," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut, Dana Tarigan, di Medan, Minggu (28/5/2017).

Penegak hukum, menurut dia, harus mengusut tuntas pelaku yang menebang pohon kayu durian hutan yang sudah berusia puluhan tahun dan berada di kawasan hutan Tanaman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang dilindungi pemerintah.

"Setelah ditangkapnya tersangka perambahan hutan itu, maka akan diketahui siapa orang yang menyuruh melakukan pencurian kayu di kawasan hutan lindung tersebut," ujar Dana.

Ia menyebutkan, Polres Langkat agar menyelidik pelaku "ilegal loging" itu, dan siapa orang yang berada dibelakangnya, apakah diatur sindikat atau jaringan pencurian kayu.

Siapa saja oknum yang terlibat, dalam kegiatan pencurian kayu di TNGL, harus diproses secara hukum, dan tidak ada pilih kasih.

"Penegakan hukum, dalam kasus pembalakan liar yang dilarang pemerintah itu, harus dilaksanakan dengan tegas, dan pelakunya juga harus dihukum berat," ucapnya.

Dana menjelaskan, semakin maraknya aksi pencurian kayu tersebut, karena hukuman terhadap pelaku masih ringan, sehingga belum memberikan efek jera bagi mereka.

Selain itu, para pelaku pencurian kayu tersebut, masih dilindungi oknum-oknum yang mempunyai kepentingan untuk memperkaya diri pribadi dari hasil hutan.

Kegiatan pembalakan yang merusak hutan lindung, pencemaran lingkungan dan merugikan negara itu, harus secepatnya dihentikan penegak hukum, serta jangan dibiarkan berlarut-larut, sehingga dapat menimbulkan bencana alam.

"Kita tidak ingin lagi terjadi pada peristiwa banjir bandang di Bahorok, Kabupaten Langkat pada tahun 2003 yang menewaskan ratusan warga, menghanyutkan rumah penduduk, dan merusak fasilitas milik pemerintah," kata Pemerhati Lingkungan itu.

Sebelumnya, Operasi pengamanan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) terus dilakukan petugas gabungan dengan melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hasilnya petugas menemukan puluhan kubik kayu olahan hasil pembalakan liar di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

"Kita temukan puluhan kubik kayu yang sudah diolah untuk diangkut namun petugas gabungan datang cepat," kata Penyidik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Lamhot Sinaga di Sei Bingei, Sabtu.

Operasi gabungan petugas TNGL dengan Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan ini dilakukan di kawasan TNGL yang berada di kecamatan Sei Bingei tepatnya di desa Telaga yang kawasan hutannya terlihat mulai gundul.

Di lokasi desa Telagah Kecamatan Sei Bingei ini petugas menemukan lokasi aksi pembalakan liar dimana puluhan ton kubik kayu olahan yang siap diangkut, katanya.

"Kayu yang ada terlihat sudah diolah dan siaap untuk diangkut keluar dari hutan TNGL tersebut yang sudah terpotong rapi namun tidak ditemukan satupun orang di lokasi pembalakan," ujar dia.