PADANGSIDIMPUAN - Toge Panyabungan. Mungkin penganan yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Ya, masakan khas dari wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), ini selalu menjadi incaran umat muslim khususnya untuk makanan berbuka puasa. Yuni Anita lubis (44), pemilik usaha Toge Panyabungan yang ditemui di Alaman Bolak, Kota Padangsidimpuan, terlihat sibuk melayani pembeli yang mendatangi warungnya. Bukan hanya kaum ibu-ibu saja yang datang berbelanja, namun dari kalangan laki-laki pun juga ikut meramaikan warungnya itu.

Menurut Yuni Anita lubis, bahan-bahan pembuat toge panyabungan ini antara lain, pulut, santan dari kelapa pilihan, gula aren, cendol, tapai pulut, dan lain-lain.

"Sebenarnya, toge panyabungan bahan bakunya bukanlah dari kecambah kacang hijau, melainkan dari bahan-bahan yang saya sebutkan tadi,” ujarnya.

Menurut Yuni, jauh sebelum puasa, dia sudah memesan bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat Toge Panyabungan, supaya terjamin keasliannya.

“Kami juga tidak pernah menggunakan bahan pengawet, kalau pakai bahan pengawet maka rasanya akan berbeda, dan masyarakat tidak akan menyukainya,” tegasnya.

Dia menambahkan, untuk 1 bungkus Toge Panyabungan, dirinya menjual dengan harga Rp 7.000. Harga tersebut tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada hari pertama Ramadhan, penjualan mencapai 1.000 porsi.

Sementara itu, Wardiah Nasution, (27), salah seorang pembeli Toge Panyabungan mengatakan, hampir setiap hari dia mencari makanan khas dari daerah Tabagsel itu.

"Karena sukanya saya dengan Toge Penyabungan, saya suruh orang tua untuk mengirimnya, karena saat itu saya kuliah,” ujarnya.

Ketika bulan puasa datang, yang dia bayangkan adalah makanan khas Toge Panyabungan, karena pada hari-hari biasa, hampir dipastikan tidak ada yang menjual.

"Susah mencarinya kalau hari-hari biasa, karena masakan ini ada ketika puasa saja,” tegasnya.

Lain lagi pengakuan Zarni Harhahap, (36). Meski kondisinya yang sedang hamil, tidak menyurutkan langkahnya untuk membeli Toge Penyabuangan. Malahan dia sengaja datang lebih awal, karena takut kehabisan.

"Pokoknya, setiap hari makanan ini harus ada,” tegasnya.