MEDAN – Polda Sumatera Utara bersama seluruh jajarannya memperketat pengamanan pasca serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi aksi teror bom yang sewaktu-waktu dapat terjadi di Sumatera Utara.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, melalui Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Kamis (25/5/2017), mengatakan Polda Sumut bersama Polrestabes dan Polres jajaran telah melakukan rapat terbatas dalam antisipasi teror bom seperti yang terjadi di Kampung Melayu.

“Kepada seluruh Kasatker dan Para Kapolres sejajaran Polda Sumut agar tingkatkan kewaspadaan dan keamanan Mako. Tambah petugas jaga untuk memeriksa semua kendaraan dan orang yang masuk,” ungkapnya.

Rina menuturkan, dalam giat antisipasi serangan teror dikhususkan terutama bagi petugas berseragam. Selain itu patroli tidak boleh sendiri dan gatur lantas dibackup buddy system.

“Tingkatkan patroli skala besar di tempat ibadah dan laksanakan razia skala besar sebagai upaya preventif. Selama razia agar dibackup oleh buddy system petugas yang tidak berseragam,” tuturnya.

Selain itu, mantan Kapolres Binjai ini, meminta kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk berpartisipasi dalam memberikan informasi kepada pihak kepolisian, jika ada orang-orang baru mencurigakan. Sehingga dapat dilakukan monitoring oleh pihak kepolisian.

“Saat ini kondisi keamanan di Sumatera Utara dan Kota Medan masih berjalan kondusif. Namun begitu kami dari Polda Sumut dan Polres jajaran tetap bersiaga mengantisipasi aksi teror,” pungkas Rina Ginting.