MEDAN-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi bercerita tentang kondisi Sumatera Utara kepada  Ompu Ephorus HKBP Pdt Dr Darwin Lumban Tobing dan para jemaat HKBP di kantor Pusat Pearaja Tarutung.

Di hadapan Ephorus, Gubsu Erry memaparkan kondisi keuangan Pemprovsu, sekarang ini  berkomitmen menyelesaikan kekurangan pembayaran Dana Bagi Hasil Pajak ke kabupaten/kota pada tahun 2017. ‘’Untuk tahun anggaran 2016, Pemprovsu mengalokasikan Rp800 miliar untuk membayar cicilan kurang bayar DBH,’’ ucap Erry.

Erry mengatakan sebagaimana rekomendasi audit BPK, kewajiban pertama Pemprov Sumut adalah membayar kekurangan bayar DBH yang pada tahun 2014 jumlahnya mencapai Rp2,3 triliun. "Pada tahun 2015 kita bayar sepertiga, tahun ini sepertiga, dan Inshaallah sepertiga sisanya lunas tahun 2017," ujar Erry. 

Gubernur Erry juga menyebutkan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Sumut tahun 2016 senilai Rp9,9 triliun sebenarnya sangat terbatas untuk program-program pembangunan. Dari jumlah tersebut hanya Rp3 triliun saja yang dialokasikan untuk belanja program pembangunan. "Sebagian besar hanya numpang lewat," tutur Erry.

Erry merinci, Rp7 triliun atau sekitar 70% dari total APBD yang numpang lewat itu diantaranya Dana Bantuan Operasional Sekolah senilai Rp3 triliun yang langsung masuk ke rekening sekolah. Selanjutnya, dana bagi hasil pajak yang harus dibagikan ke kabupaten/kota se-Sumut yang tahun 2016 mencapai  Rp1,5 triliun.

Jumlah tersebut harus ditambah cicilan kurang bayar DBH tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp800 miliar, sehingga total Rp2,3 triliun.  "Selain itu, ada alokasi gaji pegawai Rp1,5 triliun, sehingga total hampir sekitar Rp7 triliun adalah anggaran yang hanya numpang lewat. Sisanya sekira  Rp3,1 triliun untuk belanja program pembangunan," ujar Erry. 

Dari Rp3,1 triliun tersebut, Tengku Erry mengatakan, Pemprovsu mengalokasikan belanja modal atau belanja pembangunan hanya Rp1,7 triliun. "Jadi sebenarnya APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara itu sangat terbatas. Kita masih punya beban melunasi hutang-hutang masa lalu," ujar Erry lagi. 

Terkait akan keberadaan kondisi daerah Sumut soal keuangan  dan pembangunannya,  Ompu Ephorus akan dibawa dalam doa Umat Kristiani. "Seperti keyakinan kami mengatakan seluruh bangsa harus tunduk kepada pemerintah dan itu ada tertulis di Kitab Rasul Paulus," ungkap Ompu Ephorus lagi.

Selain pemahaman tentang kekuasaan, Ompu Ephorus mengatakan bahwa seluruh rakyat atau masyarakat di  Sumut  harus tunduk kepada pemerintah termasuk dalam hal pembayaran pajak . Oleh  karenanya  pemahaman kekuasaan seorang Kristen sepenuhnya ada ditangan Tuhan Allah.

Sedangkan hal yang sama juga diungkapkan Bupati Tobasa Darwin Siagian bahwa kedatangan Gubernur Sumut ke Taput  khususnya mengunjungi Ephorus HKBP di Pearaja Tarutung membuktikan bahwa kepedulian antar umat beragama ini pasti didukung semua pihak. Apalagi kepedulian dalam membangun distinasi Danau Toba yang menjadi Icon Monaco of asia sebentar lagi menjadi kenyataan  pantas untuk didukung.

Oleh karenanya, ungkap Bupati Darwin, diharapkan agar jemaat HKBP yang ada di sekitaran 7 kawasan danau toba ikut mendukung program Sumut Paten, tutup Bupati.

Kunjungan kerja Gubsu Erry Nuradi  ke Kantor Gereja HKBP Pearaja Tarutung ini turut didampingi  jajaran SKPD Pemprovsu Staf Ahli Binsar Situmorang, Kepala Dinas Perhubungan Sumut Antony Siahaan, Kepala Badan SDM Provsu Bonar Sirait, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah  Provsu Ferlin Nainggolan,Kepala Biro Pembangunan Eric Aruan, Kepala Biro Humas  Provsu Ilyas Sitorus , Kadis Sosial Rajali, Kepala Biro Binsos   M Yusuf, anggota DPRD Sumut Juliski Simorangkir, Wakil Bupati Tobasa , tokoh masyarakat, serta  Kepala Departemen Kononia HKBP Pdt Dr Martongo Sitinjak,Pareases Distrik Silindung Pdt Dr Donald Sinaga ,Kabiro Perencanaan HKBP  Pdt Sumurung Samosir, Wakil Ketua DPRD Taput Fatimah Hutabarat.