MEDAN-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-109 tahun 2017 tingkat Provinsi Sumatera Utara di Lapangan Merdeka Medan.

Hadir Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Sumatri, Kajatisu Bambang Sugeng Roekmono, Wagubsu Nurhajizah Marpaung, Ketua Pengadilan Tinggi Cicut Sutiarso, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Sekda Hasban Ritonga, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto, Dan Lantamal I/Belawan, Pangkosek Hanudnas III Medan dan undangan.

Dalam kesempatan itu, Gubsu Tengku Erry mengajak masyarakat agar dapat merawat kebhinekaan sehingga persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. “Hari ini kita memperingati hari kebangktian nasional. Peringatan ini merupakan suatu hal yang penting, karena sebagai bangsa kita harus melihat sejarah yang ada. Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pendahulunya,” ujar Erry.

Lebih lanjut dikatakan Erry, dengan terawatnya kebhinnekaan, maka pembangunan diharapkan juga berjalan lancar dan maksimal. ‘’Kita harus bersama-sama, membulatkan tekad mewujudkan pembangunan yang merata serta berkeadilan menuju masyarakat sejahtera,’’ cetus Erry.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dengan tema pemerataan pembangunan Indonesia yang berkeadilan sebagai wujud kebangkitan nasional ini, Gubsu Erry juga membacakan pidato dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Dikatakannya, selama ini Kebangkitan Nasional tidak pernah memudar justru semakin menunjukkan urgensinya bagi kehidupan kebangsaan. Semangat ini ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo dan hingga saat ini semangat itu masih ampuh menyatukan dan menyemangati gerak kita sebagai bangsa.

Erry juga mengatakan, Presiden Jokowi pada awal tahun ini telah mencanangkan pemerataan pembangunan antar daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Presiden juga sudah meminta aparat penyelenggara bekerja keras menurunkan indeks kesenjangan distribusi pendapatan dan kekayaan penduduk yang masih 40 persen. Sebab, penghormatan terhadap cita-cita bangsa terletak pada penyebaran kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kebangkitan nasional ditandai dengan tidak ada satu pun anak bangsa yang tercecer dari gerbong kebangkitan tersebut,” kata Erry.

Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan pemerataan pembangunan di segala sektor. Di sektor kelistrikan, telah dilakukan di 2.500 desa yang belum mendapat aliran listrik, pada saat yang sama kebijakan pemerataan dilakukan melalui subsidi listrik yang difokuskan kepada masyarakat menengah ke bawah sehingga bisa dilakukan relokasi subsidi listrik tahun 2016 sebesar Rp12 triliun, dialihkan untuk menunjang sektor kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.

Di sisi lain, pemerintah juga melakukan upaya pemerataan di sektor Kominfo melalui program Palapa Ring, berupa proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optic nasional untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia sehingga keberadaan internet berkecepatan tinggi (broadband) dapat dinikmati secara luas.

Teknologi digital telah memudahkan pelayanan yang dilakukan pemerintah, terutama pelayanan di sektor perizinan yang dalam waktu pengurusannya sudah banyak terpangkas karena kemajuan teknologi digital. Seperti perizinan di sektor listrik dari 923 hari menjadi 256 hari, perizinan pertanian dari 751 hari menjadi 172 hari, perizinan perindustrian dari 672 haru menjadi 152 hari. Perizinan kawasan pariwisata dari 661 hari menjadi 188 hari, perizinan pertanahan dari 123 hari menjadi 90 hari.

Begitu juga perizinan kehutanan dari 111 hari menjadi 47 hari, perizinan perhubungan dari 30 hari menjadi 5 hari. Selanjutnya, perizinan bidang telekomunikasi dari 60 hari dipangkas menjadi 14 hari. “Mudah-mudahan kita bisa meniti ombak besar perubahan digital, dengan selamat dan sentosa serta berbuah manis bagi orientasi pelayanan kepada masyarakat,” terangnya.

Di tempat terpisah, Wagubsu, Dr. Nurhajizah Marpaung, SH, MH bersama Sekdaprovsu, Hasban Ritonga usai upacara Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Merdeka, kemudian melakukan ziarah ke taman Makam Pahlawan Medan.

Wagubsu, Nurhajizah mengatakan kegiatan menziarahi makam pahlawan merupakan satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) untuk mengenang jasa pahlawan yang telah mendahului kita.

“Kita berziarah ke makam pahlawan ini untuk mengenang jasa pahlawan, karena bangsa yang baik itu adalah bangsa yang mengharga jasa pahlawannya. Sehingga tetaplah semangat itu bangkit seperti semangat pendahulu kita,” kata Nurhajizah.

Dalam kesempatan itu, Nurhajizah beserta Sekdaprovsu dan unsur SKPD Provsu terlihat menabur bunga di makam para pahlawan. Nurhajizah juga mengatakan, untuk menandai hari kebangkitan nasional ini, Pemprovsu akan berupaya untuk melakukan pemerataan pembangunan. Oleh karenanya, ketika Gubsu maupun dirinya kerap turun ke daerah terpencil di Sumut tidak lain yang dilakukan itu sebagai upaya untuk mencari solusi bagi daerah tersebut.

“Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi di Sumut yang namanya daerah terpencil, tapi semua daerah sudah menjadi baik,” kata Nurhajizah.