MEDAN - Setelah 19 provinsi maju di event Inacraft di Jakarta Convention Center (JCC), kini giliran Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) terpilih menjadi ikon Inacraft ke-20 tahun 2018. Even pameran yang selalu dinantikan pelaku industri kreatif sektor kerajinan ini diharapkan dapat mempromosikan dan mendongkrak nilai jual produk kerajinan asal Sumut serta mengenalkan seni dan budaya daerahnya. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi persiapan Sumut sebagai Ikon Inacraft 2018 di kantor Gubsu, Kamis (18/5/2017) yang dihadiri Sekjen ASEPHI (Asosiasi Eksportir dan Produsen Handycraft Indonesia), Baby Jurmawati Djuri, Project Officer Inacraft, Adi Sunarno, Kadisperindag Sumut, Alwin Sitorus, Kepala Bappeda Sumut, Irman, Kadis Koperasi dan UMKM Sumut, M Zein serta Sekretaris Dekranasda Sumut, Ida Pane.

Menurut Project Officer Inacraft, Adi Sunarno, Inacraft ini akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta pada 25-28 April 2018 mendatang dan Sumut terpilih menjadi ikon pameran inacraft.

“Perlu dibahas disini terkait dengan acara pembukaan yang menampilkan seni dan budaya dari daerah di Sumut, dekorasi, begitu juga stand pameran yang akan diisi oleh produk kerajinan dari daerah masing-masing serta hal lainnya. Untuk leading sektor dari kegiatan ini adalah Disperindag Sumut,” terang Adi.

Manfaat menjadi ikon dalam even ini, kata adi, daerah yang menjadi ikon akan mendapatkan stan yang paling strategis di main lobby dengan luas area 180 meter persegi atau setara dengan 20 stan yang menjadi pavilion daerah.

"Selain itu gambar desain ikon dapat diaplikasikan ke semua media promosi Inacraft,” papar Adi.

Dengan begitu, sambung dia, daerah yang menjadi ikon Inacraft ini akan dipromosikan ke seluruh dunia, sehingga dapat mengangkat seni dan budaya daerah Sumut ke kancah nasional dan internasional.

Di sisi lain, Sekjen ASEPHI, Baby Jurmawati Djuri mengucapkan selamat kepada salah satu UKM Binaan Dekranasda Sumut yaitu Tikar Pandan Terawang Tiga Dara binaan Dekranasda Serdang Bedagai yang berhasil meraih kategori produk kerajinan terbaik dari kategori serat alam/natural fiber pada kegiatan Inacraft award tahun 2017 di Yogyakarta.

“Inacraft ini merupakan pameran yang dinamis hal ini terlihat dari pelaku UMKM yang setiap tahunnya menampilkan produk yang kreatif dan dinamis. Dan setiap tahunnya muncul pelaku usaha baru yang datang dari kalangan muda yang belum pernah ikut Inacraft,” paparnya.

Selain itu, lanjut Baby, transaksi retail di Inacraft juga terus meningkat. Tahun 2017 ini tercatat senilai Rp136 miliar selama 5 hari pameran dan transaksi dagang sebesar 11 juta US dollar dengan pengunjung tercatat sebanyak 167 ribu.

“Ini tentu menjadi barometer sendiri bagi sumbangan produk kreatif dalam meningkatkan pendapatan pelaku usaha, dan Inacraft ini juga menjadi wadah promosi yang dinantikan. Ini tentu menjadi tugas kami untuk mendatangkan pengunjung dan pembeli yang potensial kepada peserta,” katanya.

Kadis Koperasi dan UMKM Sumut, M Zein mengatakan, rapat tersebut dilakukan sebagai rapat persiapan karena Sumut terpilih menjadi ikon Inacraft 2018.Sebagai tuan rumah tentu banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang, seperti kesiapan pembukaan, penampilan seni dan budaya, dekorasi gerbang dan pilar yang bernuansa etnis Sumut hingga kesiapan anggaran.

“Untuk anggaran kita perkirakan nantinya sebesar Rp3 miliar. Sementara dari daerah juga akan mempersiapkan anggaran masing-masing untuk menjadi peserta dalam even tersebut juga untuk membawa produk UKMnya. Hingga saat ini untuk anggaran tidak ada masalah, tinggal kita akan lebih intens untuk membahas masalah teknis penyelenggaraan,” kata Zein.