MEDAN - Aksi unjuk rasa yang digelar belasan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang menginginkan ketiga rekannya dibebaskan dari tahanan Mapolrestabes Medan, Selasa (16/5/2017), disesali masyarakat. Pasalnya, saat melakukan aksi unjuk rasa, arus lalulintas di seputaran persimpangan Jalan Glugur By Pass dan Yos Sudarso Medan Barat mengalami kemacetan yang cukup panjang.

Hal ini sempat membuat personel Unit Lantas Polsek Medan Barat kewalahan untuk mengurai kemacatan arus lalulintas di sana.

"Kalau mau unjukrasa kenapa harus di jalan raya, inikan bisa mengganggu orang lain. Sudah cuacanya panas ditambah macat lagi buat pusing saja pun," kesal seorang pengendara, Ari, saat melintasi lokasi unjuk rasa di Jalan Yos Sudarso simpang Jalan Glugur By Pass Medan. 

Pria yang berprofesi sebagai penarik beca bermotor (Pabetor) ini juga sangat menyesalkan kinerja aparat kepolisian yang dinilainya kurang tegas dalam menindak aksi unjuk rasa ini.

Seharusnya, kata Ari, polisi membubarkan aksi unjuk rasa ini karena telah mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat yang sedang dan akan berada menuju Jalan Yos Sudarso simpang Jalan Glugur By Pass Medan tersebut. 

"Memang menyampaikan pendapat itu boleh-boleh saja, kalau bisa pilih lokasinya biar tidak mengganggu hak-hak orang lain dong," pintanya.

Sebelumnya, belasa mahasiswa itu menuntut diwujudkannya demokrasi kampus, dapat memberikan kebebasan berpendapat. Selain itu, mereka juga meminta berorganisasi dan berekpresi, serta meminta aparat kepolisian membebaskan 3 aktivis mahasiswa serta mendesak Polrestabes Medan harus bertanggung jawab atas pemukulan mahasiswa di aksi 2 Mei 2017 di kampus Universitas Sumatera Utara (USU).