MEDAN-Menjelang Ramadhan, sejumlah harga kebutuhan pangan sebagian memang sudah mengalami kenaikan. Bawang putih masih bertahan mahal sejauh ini dikisaran 40 ribu per Kg. Sementara itu, dalam 4 hari terakhir harga daging ayam mengalami kenaikan yang cukup fantastis. Demikian dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gumawan Benyamin kepada wartawan hari ini.

"Di hari sabtu pekan lalu harga daging ayam bertenger di kisaran 28 ribuan per Kg, menjadi 30 ribu per Kg saat ini," katanya.

Dia menjelaskan kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok lainnya juga terjadi. Seperti minyak goreng yang sejauh ini terpantau naik sekitar Rp. 100 per Kg. Harga beras kuku balam super juga mengalami kenaikan Rp. 100 per Kg. Hanya saja kenaikan harga sebesar Rp. 100 ini tidak langsung dinaikkan oleh pedagang. Artinya kenaikan harga tersebut tidak langsung disesuaikan oleh sejumlah pedagang di pasar.

"Selain harga-harga tersebut, ada juga sejumlah komoditas cabai yang harganya kembali mengalami kenaikan di atas 20 ribu per Kg. Meski demikian harga cabai ini masih dalam rentang harga yang dinilai murah, karena di bawah 25 ribu per Kg. Meski demikian kenaikkannya jika diikuti kenaikan bahan pokok lainnya maka akan mengurangi daya beli masyarakat di Ramadhan hingga Idul fitri," paparnya.

Selain itu, berdasarkan pengamatan kita di pasar saat ini, ada tepung terigu kualitas bagus yang harganya juga mengalami kenaikan. Sejauh ini kenaikannya sekitar 2000 per zak (25 Kg). Jadi tetap dibawah 100 rupiah kenaikan harga barangnya. Sehingga belum begitu dirasakan oleh masyarakat, karena pedagang juga tidak langsung menyesuaikan harga ke pembeli.

"Jadi memang untuk kenaikan yang angkanya kecil saya pikir tidak begitu mengkuatirkan. Namun perlu untuk diwaspadai kedepan terkait dengan potensi lonjakan harga selanjutnya. Sejauh ini yang dikuatirkan adalah adanya kenaikan secara konstan menjelang Ramadhan. 
Hal ini harus sudah diantisipasi sejak dini," ungkapnya.

Dia menegaskan salah satunya adalah kenaikan harga daging ayam yang sejauh ini diperkirakan akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat. Ini perlu diantisipasi. Sejauh ini isu-isu yang dihembuskan kepedagang terkait dengan potensi kenaikan harga cukup sering terdengar. Biasanya isu ini dicuatkan karena adanya kekuatiran terkait dengan tren permintaan yang tinggi. Jadi semuanya terkesan normal sekalipun ada kenaikan.

"Sebaiknya pemerintah melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan dalam waktu dekat. Sejauh ini koordinasinya sudah disosialisasikan oleh kementerian perdagangan. Dan saya pikir jika koordinasi tersbeut mampu dieksekusi secara tepat saya pikir akan mampu memitigasi kemungkinan kenaikan barang tersebut," tambahnya.