MEDAN-Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga Jamil Jeb Tumuri tak bisa menahan emosi saat tiba di pelataran kantor travel PT Jannatul Firdaus, Jalan Datuk Kubu, Medan Denai.

Ia bersama jemaah lainnya, kemudian menggedor dan memanggil pemilik travel. Mereka mendatangai kantor travel tersebut, karena jadwal umrah mereka tidak jelas. Jadwal keberangkatan mereka ke Tanah Suci sudah tiga kali ditunda.

Mestinya mereka berangkat 3 Mei 2017, tapi ditunda jadi 7 Mei. Namun, pihak travel kembali menunda dan menjanjikan mereka berangkat umroh pada 10 Mei.

Teranyar, pihak travel menjanjikan Jeb dan jemaah lainnya berangkat, Jumat, 12 Mei. Tapi, lagi-lagi mereka gagal berangkat ke Tanah Suci, karena nama mereka tidak ada di manifes AirAsia.

"Eki, ke mana kamu, jangan bohongi kami seperti begini. Sudah cemas kami ini, karena tidak kunjung berangkat. Kami jauh-jauh dari Sibolga hanya kalian janjikan saja," teriaknya di depan pintu utama travel Jannatul Firdaus.

Sekitar 15 menit berteriak-teriak di pintu utama, Jamil bersama jemaah umrah lainnya kemudian berjalan menuju pintu samping. Mereka kembali gedor dan berteriak memanggil keluarga pemilik travel.

Jeb merasa tertipu dan dibohongi, karena jadwal keberangkatan umroh mereka beberapa kali tertunda. Padahal, ia berniat ke Tanah Suci untuk mendoakan keluarga agar dijauhkan dari penyakit.

"Saya punya niat mendoakan dua keluarga yang sakit menahun, tidak sembuh-sembuh agar Allah mengangkat penyakitnya. Tapi, saya yakin Allah punya rencana lain di balik tertundanya kami berangkat umroh ini," ujarnya.

Ia menceritakan, ada 20 jemaah umroh asal Sibolga, yang batal berangkat umrah ke Tanah Suci. Total jemaah umrah yang seharusnya berangkat, dari berbagai daerah di Sumatera Utara, sebanyak 50 orang.

Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga Jamil Jeb Tumuri menunjukkan perjanjian dengan travel PT Jannatul Firdaus

Padahal, katanya, ia sudah berniat umrah sejak beberapa tahun silam. Ia pun membawa keluarga besarnya umroh tahun ini, yakni istri, anak, mertua dan ibunya. Bahkan, sebelum berangkat dari Sibolga ke Medan, mereka melakukan syukuran dan kenduri dengan mengundang kerabat dan warga.