LANGKAT-Permasalahan di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) di Kabupaten Langkat, ternyata sangat komplek. Selain guru SMA sederajat yang tidak mendapatkan tunjangan kenaikan pangkat, sertifikasi dan tunjangan non penghasilan (Tansil).

Guru-guru SMP dan SD juga ternyata menuntut hal serupa. Beberapa dari mereka yang sempat datang ke Dinas P dan P Jalan Kartinu, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, juga mempertanyakan masalah itu. Namun tak satupun pihak yang berkompeten dapat menjawab permasalaahan ini.

"Kamipun belum ada keluar dana kenaikan pangkat bang. Sama pisisinya seperti yang dirasakan guru SMA, makanya kami juga sempat mendatangi dinas P dan P kemarin," tutur salah satu guru SMP saat dihubungi via.

Sayang, jelasnya, tak satupun dari pihak Dinas yang bisa menjawab tuntutan kami. Mereka hanya janji-janji saja tanpa ada kejelasan hingga sekarang. "Kalau untuk honor kenaikan pangkat itu senilai 20 persen dari gaji. Sudah 6 bulan ini dibawah kepemimpinan Kadis yang baru belum keluar," jelas Rina.

"Kalau di dana sertifikasi dan Tansil, sampai sudah lupa kami berapa bulan belum keluar. Makanya nilainya miliyaran rupiah bang. Soalnya ada sekitar 400-an lebih guru se-Kabupaten Langkat," timpal wanita berhijab ini.

Terpisah Kadis P dan P Salam Syahputra Spd saat dihubungi via selular mengakui kalau dana kenaikan pangkat dimassanya sudah beres. "Sudah kami selesaikan dana kenaikan pangkat bang. Baik guru SMA, SMP dan SD. Sudah kami selesaikan semua bang," kata Salam, diujung selular.

Disinggu masalah dana sertifikasi dan Tansil yang disinggung guru. Dirinya malah buang Badan dan mengatakan kalau masalah honor dimasa dia menjabat sudah selesai. Kalau masalah pada saat bukan dia yang menjawab. Dirinya enggan berkomentar banyak.

"Intinya, di massa saya sudah selesai segala tunggakan. Kalau masalah yang lalu, bukanlah tanggungjawab saya lagi. Itukan dijaman pak Jarno, jadi abang tahulah sendiri dan saya tidak bisa berkomentar. Saya jelaskan lagi, dimasa saya menjabat segala tunggakan sudah saya selesaikan," timpal dia.

Ditanya, kalau memang uang tersebut tidak ada dan diduga dibawa kabur. Apakah pihaknya akan melaporkan permasalah ini ke pihak berwajib. "Waduh, itu bukan ranah saya bang. Kalau pun ada guru yang mau ke ranah tersebut. Semua kami serahkan ke mereka (guru)," tegasnya seolah buang bola panas.