MEDAN-Farhan Sitepu, pedagang buah yang merupakan pedagang pindahan dari Pusat Pasar mengaku puas berjualan di Pasar Induk Kecamatan Medan Tuntungan.

Tak tanggung, ditemani istri dan seorang karyawan ia mampu menjual belasan ton buah. Buah paling banyak terjual yakni kuini mencapai 7 ton, semangka sebanyak 3 ton, salak mencapai 2 ton dan sawo sebanyak 800 kg.

Ia mengungkapkan bahwa pembeli datang tak hanya dari Medan, melainkan dari Kabupaten Asahan, Aceh, Sibolga, bahkan Nias.

"Hari Selasa malam abang ke sini, banyak orang Nias belanja. Dulu memang Pasar Induk sepi, tapi sekarang berangsur ramai," ucap Farhan.

Saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Medan tengah fokus menata pedagang ilegal, seperti pedagang yang berjualan di Jalan Bulan dan Sutomo. Pedagang-pedagang tersebut akan direlokasi ke Pasar Induk.

Farhan tak merasa khawatir dengan persaingan usaha yang akan terjadi, asalkan pedagang relokasi diberikan lapak di dalam pasar bukan di tepi jalan.

"Rugi kalau mereka gak mau ke sini. Selamat datang untuk mereka (Pedagang Jalan Bulan dan Sutomo), tapi mereka gak mau datang," ucapnya sembari tertawa.