LABUHANBATU-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Labuhanbatu melakukan normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Aek Tapa, Rantauprapat, Kelurahan Bakaran Batu kecamatan Rantau Selatan.

Hal itu dilakukan, guna menanggulangi banjir di sejumlah permukiman warga kota Rantauprapat. Terlebih lagi, intensitas curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Pengerukan badan sungai dari pendangkalan itu, sesuai instruksi langsung Bupati Labuhanbatu H Pangonal Harahap.

"Bupati langsung perintahkan alat berat untuk pengerukan sungai Aek Tapa. Ini dilakukan setelah mengetahui permukiman warganya terkena banjir," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Labuhanbatu Said Ali Harahap.

Menurutnya, pengerukan sungai itu merupakan langkah awal untuk menanggulangi banjir. Sebab, katanya pihak BPBD Kabupaten Labuhanbatu beserta pemerintah Kecamatan dan Kelurahan saat ini sedang melakukan penelusuran dan inventarisir penyebab terjadinya banjir di seputaran kota Rantauprapat.

"Saat banjir beberapa hari yang lalu tim kita langsung ke lokasi untuk membantu warga. Dan langkah pengerukan air sungai Aek Tapa ini merupakan langkah awal kita untuk menanggulangi banjir. Dan selanjutnya akan kita cari solusinya dengan menerima masukan dari warga yang terkena banjir," terangnya Said.

Untuk itu Said menghimbau kepada warga yang tinggal di seputaran sungai Aek Tapa agar tidak melakukan pembuangan sampah ke dalam sungai yang mengakibatkan terjadinya pendangkalan.

"Salah satu faktor penyebab terjadinya pendangkalan dikarenakan adanya pembuangan sampah ke sungai. Jadi, saya himbau agar warga jangan pernah membuang sampahnya kedalam sungai. Guna untuk mengurangi terjadinya pendangkalan dan penyempitan sungai," pintanya.

Untuk diketahui, ratusan rumah di sejumlah komplek perumahan di Kota Rantauprapat, Senin 24 April 2017 lalu terendam banjir, akibat curah hujan yang tinggi. Puluhan petugas BPBD Labuhanbatu beserta Camat Rantau Utara dan TNI dikerahkan untuk membantu warga.

Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan debit air tak tertampung sungai Aek Tapa. Sehingga meluap ke sejumlah permukiman rumah warga.