MEDAN-Atas kaburnya narapidana bernama Jalidin dengan cara menjebol dua jerjak besi yang berada di lantai dua dengan cara menggergaji ventilasi lubang angin ruang sel tersebut.

Pihak Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara. (Kemenkumham Sumut), yang diwakili Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sumut, Hermawan Yunianto saat dikonfirmasi dirinya merasa kesal dengan ulah petugas lapas yang lengah. Bentuk kelengahan yang dimaksud yakni tidak merapikan beberapa tangga yang berada di sekitar Lapas. Tangga ini diyakini alat bantu Jalidin melompati tembok.

“Termasuk kurang waspadanya petugas, beberapa tangga di belakang tidak diamankan bekas proyek dan kemudian dimanfaatkan. Yah, begitulah, di Lapas kalau kekurangan pegawai seperti itu jadinya,” kata Hermawan.

Lanjut Hermawan, Pihaknya akan tetap memeriksa siapa pun yang bertanggungjawab disini. "Apapun alasannya, itu tetap kelengahan. Nanti akan kita periksa semuanya, siapa yang paling bertanggungjawab,” kata Hermawan,

Sambung Hermawan mengatakan, kaburnya Jalidin selain kelengahan petugas, juga minimnya jumlah petugas Lapas untuk mengisi kekosongan beberapa pos jaga di Lapas.

Diketahui, ada 40 titik penjagaaan di Lapas, tetapi yang dijaga petugas hanya 15 titik.

“25 titik kosong kan jadi sulit. Jadi kalau sudah seperti itu kan pasti sulit. Akan kita periksa, napi ini lewat titik mana yang paling dekat dengan penjagaan petugas dan itu yang paling bertanggungjawab,” katanya.