JAKARTA - Pakar kelirumologi dan juga pendiri Museum Rekor Indonesia (Muri), Jaya Suprana, menaruh harapan besar terhadap Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Seperti diberitakan sebelumnya, SMSI dideklarasikan hari ini, Senin (17/4/2017) di Jaya Suprana Insttute, Mall Of Indonesia, Kelapa Gading, dibuka dengan diskusi bertema Kekeliruan Kebebasan Kebablasan: Menyusun Disain Komunikasi Politik Yang Sehat.

"Anda sendiri-sendiri saja sudah hebat, apalagi kalau Anda semua bersatu," tegas Jaya di hadapan puluhan pengurus SMSI se Indonesia yang menghadiri acara diskusi.

Menurut Jaya, SMSI berpotensi besar membenahi komunikasi bangsa dan negara. Selama ini, Ia melihat tidak ada komunikasi politik yang berjalan baik di antara pejabat negara maupun di antara pejabat dan rakyatnya. Contoh kasus paling kentara adalah dalam kasus penggusuran terhadap warga pemukiman padat penduduk Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

Ia mengatakan, penggusuran terhadap Bukit Duri oleh pemerintahan DKI Jakarta di bawah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah bentuk pelanggaran hukum yang sempurna. Penggusuran itu sudah dinyatakan tidak sah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara, Menteri Hukum dan HAM, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan banyak pihak yang mengerti hukum.

Jaya Suprana sendiri mengaku turun langsung membela warga Bukit Duri, baik langsung menemui warga dan para aktivis yang mengadvokasi mereka, bahkan sampai menemui Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dan berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo. Para pejabat itu pun tidak sanggup menghentikan penggusuran yang melanggar hukum itu karena Gubernur Ahok bertindak dengan dalih otonomi daerah.

Menurutnya, kontrak politik yang pernah dibangun Jokowi dengan rakyat miskin dikhianati bukan oleh Gubernur Jakarta yang tidak mau berkomunikasi.

"Saya ada harapan, kalau SMSI berpihak pada rakyat, kita tidak perlu diskusikan lagi kekeliruan komunikasi politik ini, tapi Anda (SMSI) benahi kekeliruan peradaban umat manusia ini," ungkapnya.