LABUHANBATU - Sebagai pipmpinan di Kecamatan Panai Hulu, Muslih, dinilai tidak tanggap dalam melihat situasi yang terjadi di lingkunganya. Ini dibuktikan dengan adanya keluhan masyarakat terkait keberadaan warung esek-esek di wilayah Desa Tanjung Sarang Elang, tepatnya di depan SPBU simpang Ajamu. Tokoh pemuda di Labuhanbatu, Indra Riadi mengakui warung tersebut menjual minuman tradisional tuak. Akan tetapi, kata dia, persoalan utamanya ialah letak lokasi warung itu berdekatan dengan rumah penduduk, dan dengan rumah ibadah seperti gereja dan masjid.

"Sering terjadi keributan di lokasi dan musiknya juga keras tidak beraturan sampai larut malam bahkan sampai dini hari. Seharusnya Camat bersama kepala desa tanggap dengan keadaan lingkungannya, karena itu adalah tugasnya sebagai kepala kecamatan," tegas Indra, Senin (10/4/2017).

Faktor penyebnya, kata Indra, pengusaha warung menyediakan pelayan pelayan wanita yang tidak jelas kependudukannya sehingga membuat risih warga saat melintas di depan warung tersebut.

Informasi yang diterima, laporan masyarakat ini sudah disampaikan kepada Kepala Desa, Camat dan Kapolsek agar melakukan penertiban atas keberadaan warung di pinggir jalan di atas parit milik PU Provinsi Sumut.

Camat Panai Hulu, Muslih, saat dihubungi wartawan melalui pesan singkat, terkait keberadaan warung esek esek di simpang Ajamu, terkesan mengabaikan pengaduan warga dan pesan singkat yang dilayangkan wartawan.

Secara terpisah Kapolsek Panai Tengah, AKP M Basyir, ketika diminta tanggapannya hanya berjanji menindaklanjutinya.

"(Kita) akan melakukan koordinasi bersama Kepala Desa Tanjung Sarang Elang Ahmad Fauzi dan Camat Panai Hulu, Muslih untuk duduk bersama," singkatnya.

Sedangkan Kepala Desa Tanjung Sarang Elang, berjanji akan memberikan teguran kepada pengusaha," jawabnya.