MEDAN - Lebih dari seratus warga di Jalan Rumah Potong Hewan KIM II Mabar mengeluhkan penderitaan mereka selama dua bulan belakangan. Pasalnya, keberadaan sebuah pabrik pengolah kelapa sawit yang hanya berjarak beberapa meter dari rumah mereka, mengeluarkan suara memekakkan gendang telinga yang sangat mengganggu. Bahkan, anak-anak mereka ketakutan. Hal ini juga sudah diprotes warga ke instansi hukum, namun tak kunjung membuahkan hasil.

Pabrik PT Permata Hijau Palm Oleo (PHPO) itu malah mengangkangi rekomendasi DPRD Sumut yang meminta mereka berhenti beroperasi untuk sementara.

“Kalau suara itu sudah keluar, kami di dalam gereja tidak lagi saling mendengar, begitu juga suara azan dari Masjid Al-Jihad juga tak terdengar,” kata Pdt. Jepta Pelawi, Jumat (17/3/2017).

Menurut Pdt. Jepta Pelawi, suara memekakkan telinga itu akan muncul dalam 45 menit sekali. Namun, jika pemantau pabrik melihat ada anggota dewan atau tamu dari luar yang berkunjung, suara itu ditahan pihak pabrik sebisa mungkin agar tidak keluar.

Sebelumnya, pasca uji coba operasi 18 Maret 2016, warga yang tinggal di sekitar pabrik PT PHPO mengalami keresahan. Tak hanya suara memekakkan telinga, warga juga mengeluhkan air tanah kering akibat keberadaan pabrik. Hingga saat ini, menurut warga, pihak pabrik belum melakukan apapun terkait hal itu.