MEDAN - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Budi Waseso, mengungkapkan bandar narkoba yang diringkus di Jalan Medan-Binjai, kemarin (1/3/2017), merupakan bagian dari jaringan internasional.

Dia menyebut berdasarkan kemasan dari sabu yang disita diduga sabu tersebut berasal dari Negara Tiongkok.

Dilansir tribratanews.polri, Komjen Buwas membeberkan ada 72 jaringan internasional yang beroperasi di Indonesia.

“Jaringannya belum tahu, di Indonesia ini ada 72 jaringan internasional yang beroperasi, jadi mereka termasuk yang mana dari 72 ini, kita nggak tahu, nunggu dulu. Masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini,” ujarnya.

Budi Waseso juga menjelaskan senjata yang dipergunakan BNN merupakan senjata baru saat melakukan tindakan tegas terukur kepada tersangka bandar narkoba.

Menurutnya, BNN harus mengambil tindakan secara tegas dan keras bila ada perlawanan.

Saat penggerebekan kemarin, sebanyak 46,9 kilogram sabu, 3.620 butir ekstasi dan 445 pil happy five disita.

Petugas BNN juga menembak mati seorang bandar narkoba di Medan, Sumatera Utara.

BNN berlaku tegas dan masif dengan memberikan persenjataan baru kepada anggotanya dalam menindak para bandar narkoba. Senjata itu diberikan berdasarkan hasil rapim pada 24 Februari 2017.

Penangkapan dilakukan di beberapa tempat antara lain Kecamatan Sunggal, Medan dan di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.

Dalam penangkapan di Sunggal tersebut juga sempat terjadi baku tembak antara bandar sabu dan petugas BNN di jalan raya yang tengah macet di seputaran Jalan Medan-Binjai KM 10,3 Desa Lalang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Sebanyak 10 orang yang ditangkap yakni berinisial R, MU, SY, AN, ZAK, DE, HS, RM, S dan HER.