BANDAR Udara (bandara) Silangit, Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara tahun 2018 mendatang bakalan naik kelas menjadi bandara internasional. Peningkatan status tersebut untuk mengembangkan, wisata Danau Toba menjadi kawasan wisata internasional. "Karena itu, perpanjangan landasan dari 2.200 meter menjadi 2.650 meter, dan pelebaran dari 30 meter ke 45 meter bakal segera dituntaskan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya Kamis (23/2/2017).

Guna mendukung berubahnya status Bandara Silangit tersebut maka akan dibuat Carantine, Immigration, Quarantine and Port (CIQP).

Menurut dia, pembenahan insfrastruktur terus dilakukan oleh PT Angkasa Pura II, selaku pengelola bandara di sana. Saat ini menurut Arief, tahapannya sudah masuk dalam level renovasi Bandara Silangit untuk mengejar kapasitas 500 ribu penumpang.

Target renovasi fasilitas bandara selesai April 2017. Kemudian perbaikan landasan pacu ditargetkan selesai Desember 2017. Lalu pada April 2018 diusulkan jadi bandara internasional.

"Nanti, bandara ini bisa disinggahi pesawat besar seperti Citilink dan Garuda," ucapnya.

Bandara lain yang akan dinaikkan statusnya jadi Bandara Internasinal adalah Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Saat ini bandara tersebut masih berada di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan.

"Semua bandara yang masuk dalam pengembangan 10 top destinasi prioritas, diproyeksikan jadi international airports," jelas Arief.

Kata Arief, apabila ingin jadi global standar, dan memiliki customers di global market, maka aksesnya harus standar international. "Sehingga ada direct flight yang bisa langsung dari negara originasi ke destinasi prioritas itu," imbuhnya.

Dari 10 Destinasi itu yang belum memiliki bandara internasional adalah Danau Toba Sumut, Labuan Bajo NTT, Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Morotai, Maluku Utara.