SIMALUNGUN - Proyek penanggulangan bencana banjir di Panei Tongah, Kecamatan Panei yang dikerjakan oleh rekanan PT Bintang Milenium Perkasa beralamat di Jalan DI Panjaitan No 45 Jakarta Timur ini dipertanyakan warga. Pasalnya, proyek yang bersumber dari dana APBD Simalungun Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp4,98 miliar lebih, yang bertempat di lokasi perkebunan Marjandi ini rawan longsor dan ditelantarkan pihak rekanan.

Informasi yang diperoleh dari salah seorang warga Z Manik (40) menyebutkan, proyek penanggulanagan bencana ini sudah ditinggalkan rekanan dengan alasan telah selesai dikerjakan.

Pantauan di lokasi, tak tampak lagi pekerja dan alat berat yang selama ini beroperasi di sana. Yang tinggal hanyalah sisa tumpukan batu padat yang tak digunakan. Sementara, jalur pengendali banjir yang dikerjakan sudah tertimbun tanah longsoran. Jalur pengendali banjir ini panjangnya diperkirakan 3 kilometer. Namun, lining yang dikerjakan pada sisi jalur pengendali banjir hanya dikerjakan sepanjang beberapa puluh meter saja, kiri kanan pada hulu dan hilir jalur ini. Artinya, lining tidak dipasang sepanjang 3 kilometer.

Pengawas proyek dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Simalungun bermarga Ketaren saat dikonfirmasi melalui ponsel, Kamis (23/2/2017) terkait hal ini mengatakan, proyek ini memang sudah selesai.

Menurut Ketaren, panjang lining memang hanya dikerjakan sepanjang 500 meter saja. “Udah siap itu, Pak. Kalo liningnya memang gitu-gitu. Panjangnya hanya 500 meter aja,” ucap Ketaren.

Dan saat dibandingkan panjang lining dengan besarnya biaya, Ketaren berkilah bahwa biaya pengerukan jalur penanggulangan banjir yang menggunakan escavator memakan banyak biaya. “Biaya menggalinya yang banyak itu, Pak. Makanya liningnya cuma segitu,” kilah Ketaren lagi.

Ketaren juga mengaku tidak memiliki Rancangan Anggaran Biaya (RAB) proyek tersebut. “Kalau itu minta ke dinaslah, Pak (Badan Penanggulangan Bencana Daerah-red),” elaknya.

Terpisah, Kepala BPBD Simalungun, Mudahalam Purba, membenarkan, pekerjaan itu sesuai dengan gambar yang mereka berikan. “Sudah memang begitu gambarnya,” ujarnya.

Dan saat disinggung mengenai jalur penanggulangan banjir, dia menyebutkan, itu keadaan alam. "Nanti kita tindak lanjuti,” sebutnya.