PONTIANAK - Seorang pemuda bernama Feri nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamarnya di Gang Candi Agung 4, Jalan Alianyang, Pontianak Kota, Senin (13/2/2017).

Pemuda 21 tahun itu mengembuskan napas terakhirnya tiga hari sebelum pertambahan usia.

Feri diduga stres karena permasalahan keluarga. Mayatnya pertama kali ditemukan pemilik Digital Yes Printing yang saat itu hendak membuka usahanya.

Feri merupakan pegawai sekaligus penjaga malam yang tinggal di kamar belakang Digital Yes Printing.

Di kamar berukuran 3x3 meter tersebut, leher Feri terjerat tali plastik berwarna hijau.

Dia mengenakan peci dan menggenggam tasbih di tangan kirinya.

Polisi tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Pihak berwajib juga menyita barang bukti dan memasang garis polisi.

Di samping korban ditemukan sepucuk surat berisi wasiat yang ditujukan kepada ibu dan ayah serta teman-temannya.

“Intinya permintaan maaf apabila telah melakukan kesalahan, ucapan terima kasih, serta permintaan untuk dipertemukan dengan ibunya sebelum dimakamkan,” jelas personel Inafis Polresta Pontianak Bripka Agung Utomo.

Agung menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan di jari, Feri belum lama meninggal.

“Kemungkinan subuh tadi, karena jika sudah lebih dari delapan jam, jarinya sudah kaku. Namun tadi itu jarinya masih lembut dan bisa digerakkan. Diduga baru meninggal 2-3 jam sebelumnya,” kata Agung.

Jenazah Feri dibawa ke Rumah Sakit Anton Sudjarwo Pontianak untuk divisum. Polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, hanya bekas jeratan di leher Feri.

“Namun untuk pastinya, kami mesti menunggu keterangan dokter yang mempunyai wewenang,” paparnya. (jpnn)