JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan, bangsa Indonesia sudah memiliki pengalaman dalam melaksanakan pilkada serentak. Ketika itu pilkada serentak pada 2016. dilaksanakan di 260 daerah, meliputi pemilihan Gubernur, walikota dan Bupati.

Pelaksanaan pilkada serentak di 260 daerah itu menurut Zulkifli Hasan berjalan lancar. Tidak ada keributan, tidak memakan korban, dan tidak ada pembakaran. Semua berlangsung aman dan damai.

Bahkan seluruh peserta Pilkada mau menerima semua hasil pemilihan. Kalau ada yang berselisih, mereka sepakat membawa perselisihan di Mahkamah Konstitusi, setelah itu ikhlas menerima apapun hasilnya.

Pernyataan itu disampaikan Ketua MPR saat menjadi pembicara kunci pada acara Seminar Publik dan Do'a bersama pimpinan umat beragama, yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia. Acara tersebut berlangsung di Ruang Operasional Gedung Nusantara Komplek parlemen Jakarta, Jumat (10/2).

Tema yang dibahas dalam Seminar Publik, itu adalah Pilkada Serentak Jujur dan Adil.

Karena itu, Zulkifli berharap masyarakat tak perlu panik, dalam menghadapi pilkada serentak 15 Februari yang akan datang. Apalagi, dalam pandangannya, dari 101 daerah yang akan melaksabakab pilkada 100 diantaranya berlangsung aman.

Hanya Jakarta saja menurutnya yang tampak bergejolak dan menimbulkan tingginya suhu persaingan.

"Barangkali karena Jakarta merupakan Ibu Kota Negara. jadi persaingannya terasa sangat panas", kata Zulkifli menambahkan.

Ketua MPR berharap KPU bisa bekerja dengab baik. Melaksanakan tugasnya secara obyektif, semata-mata demi kepantingan bangsa dan negara. Demikian juga Bawaslu dan aparat keamanan. Tentara dan polisi adalah milik merah putih, karena itu sudah seharusnya merekapun bekerja demi bangsa dan negara.

"Saya berharap masyarakat mau mendatangi TPS untuk melakukan pemilihan. Semua harus datang, untuk menentukan pemimpinnya, dan pilihlah pemimpin-pemimpin yang baik, mampu mensejahterakan seluruh rakyat, baik yang memilih ataupun yang tidak memilihnya", kata Zulkifli. ***