JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PP PSSI) di bawah pimpinan Ketua Umum Edy Rahmayadi bergerak cepat dan serius dalam membenahi persepakbolaan nasional demi mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain terutama di kawasan Asia.

Agar semua agenda dan program bisa dilaksanakan sesuai dengan rel yang telah digariskan, PSSI mengharapkan dukungan dan koreksi dari Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (Siwo PWI) Pusat.

"Sepakbola itu milik semua masyarakat. Saya bukan saja membutuhkan dukungan namun juga koreksi dari semua pihak agar semua program bisa dilaksanakan dengan baik. SIWO sebagai wadah wartawan olahraga diharapkan bisa menyebarkan informasi dengan baik ke masyarakat soal sepakbola. Selain itu SIWO juga bisa memberikan koreksi jika pengurus PSSI salah dalam melangkah," ujar Edy Rahmayadi ketika menerima kunjungan silaturahmi pengurus SIWO Pusat di Markas Besar Kostrad, Gambir, Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan penuh makna itu, Edy Rahmayadi didampingi diantaranya oleh Wakil Ketua Umum PSSI Djoko Driyono dan Sekjen PSSI  Ade Wellington.

Sedangkan delegasi SIWO Pusat terdiri dari Ketua Raja Parlindungan Pane, Ketua Harian Gungde Ariwangsa, Sekjen Firmansyah Gindo, Anggota Azhari Nasution.

Edy Rahmayadi yang Letnan Jenderal TNI itu menjelaskan, Indonesia sebagai negara besar dengan penduduk 250 juta orang mempunyai potensi besar dalam olahraga sepakbola. Potensi itu bahkan sudah dilirik negara-negara luar.

Namun sayangnya Indonesia sendiri belum mampu mengurus potensi itu dengan baik sehingga sepakbola di Tanah Air tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain.

Jangankan dengan negara Eropa, dibanding negara-negara Asia saja Indonesia tertinggal. Bayangkan, kita hanya punya 67.000 pemain sedangkan pelatih hanya 147. Negara lainnya sudah lebih dari itu. Di Asia kita kalah dari Jepang dan Korea Selatan. Nanti bisa kalah dari Tiongkok yang kini bergerak cepat dalam membangun sepakbola," kata Penglima Kostrad itu.

Demi mengejar ketinggalan itu, katanya, PSSI telah membuat program untuk memenuhi target jangka pendek, menengah dan panjang. Untuk jangka pendek diantaranya membenahi kompetisi dan menyiapkan tim nasional dengan sasaran juara SEAGames 2017.

Jangka menengah meningkatkan jumlah pemain, pelatih menggodok tim nasional agar bisa masuk empat besar pada Asian Games 2018 yang akan digelar di Indonesia. Sedangkan jangka panjang menyediakan infrastruktur yang berstandar internasional serta menggodok tim yang bisa lolos ke Olimpiade tahun 2024.

Kita akan menyiapkan pemain usia 15 tahun sejak sekarang. Nantinya inilah yang diandalkan bisa tampil di Olimpiade 2024. Kita akan siapkan semuanya dengan baik sehingga nanti siapa pun ketua umum PSSI-nya sudah bisa langsung bergerak," ucapnya.

Sementara itu Raja Parlindungan Pane mengungkapkan, momentum baik yang kini melingkupi PSSI harus bisa terus dijaga sehingga bisa menghadirkan kejayaan sepakbola Indonesia. SIWO PWI Pusat akan menjaga terus kebersamaan sekaligus mendukung kegiatan PSSI sepenuhnya baik dalam program kedepan, baik dalam agenda dekat SEA Games dan Asian Games.

Untuk memberikan motivasi kepada seluruh insan sepakbola dalam membangun dan meraih prestasi terbaik maka SIWO akan memberikan apresiasi dengan menggelar pemilihan insan sepakbola terbaik Indonesia.

SIWO juga berharap bisa melaksanakan kembali turnamen Piala Utama dan Piala Menpora yang pernah kita laksanakan. Kami juga siap mendukung program pembinaan usia dini dengan menggelar kejuaraan usia dinia," tutur Raja sambil menambahkan, demi tercapainya target pemberitaan yang baik maka PSSI dan SIWO perlu menggelar coaching clinic untuk para wartawan sepakbola. ***