JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, adanya pegawai negeri sipil (PNS) yang mengundurkan diri demi bergabung dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan hal yang patut dicermati.

Kasus terakhir adalah PNS di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bernama Triyono Utomo Abdul Sakti yang memilih mundur demi bergabung dengan ISIS.

Sebelumnya ada pula PNS di Badan Pengusahaan (BP) Batam bernama Dwi Djoko Wiwoho yang bergabung dengan ISIS.

Ternyata, di Kemendagri pun ada PNS yang mengikuti jejak Djoko dan Triyono. "Jadi di kami juga ada yang sama, hanya saja itu kan individu,” ujar Tjahjo di Jakarta, Senin (30/1).

Mantan anggota Komisi I DPR itu menegaskan, fenomena tersebut patut dicermati. Terlebih ada WNI yang ikut ISIS tapi kembali lagi ke tanah air.

“Saya kira ini sebuah fenomena yang harus dicermati dengan baik. Termasuk WNI lain yang kembali dari Suriah, yang diduga bergabung dengan ISIS. Ini juga perlu mendapat pemantauan dari aparat keamanan," ujarnya.

Apakah ada indikasi ISIS mengincar birokrasi? Tjahjo belum melihat indikasinya.

Namun, katanya, yang direkrut masih personal. "Saya tidak melihat birokrasinya, saya melihat personal-personal yang bisa dicuci otaknya. Ini kan kembali kepada kita,” tegasnya.

Karenanya Tjahjo membuat pertemuan yang melibatkan pejabat eselon I, II dan III Kemendagri dengan menghadirkan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. ”Untuk pencerahan,” tegasnya.(jpnn)