MEDAN - Coin A Chance (CAC) merupakan komunitas sosial yang bertujuan memberikan beasiswa pendidikan bagi anak-anak berprestasi yang kurang mampu secara ekonomi melalui koin recehan. Receh adalah simbol dari komunitas ini. Uang receh yang kerap dianggap remeh sebagian besar orang ini dipilih sebagai simbolis.

Menurut kakak asuh CAC, Rizky Franchitika, recehan tersebut dipilih sebagai bentuk donasi, karena CAC berkeinginan untuk menyebar semangat berbagi kepada masyarakat, bahwa dengan uang koin dapat membantu anak-anak yang kurang mampu untuk dapat tetap sekolah.

"Uang receh yang sering disepelekan banyak orang kita gunakan sebagai bentuk donasi, untuk membantu adik-adik kita untuk bersekolah," ujar Rizky Franchitika, Rabu (25/1/2017) kepada GoSumut.

Tujuan utama komunitas ini untuk membantu Indonesia dalam mencerdaskan anak-anak yang tidak mampu membayar uang sekolah. Menurutnya, selain membantu secara materi, CAC juga membantu dan mendampingi adik-adik dalam mengerjakan tugas sekolah.

"Mendampingi dan memantau perkembangan adik asuh. Dalam arti, melihat langsung perkembangannya di sekolah dan keluarga," ujarnya.

Komunitas ini telah tersebar di 13 kota seluruh Indonesia. Di Medan sendiri CAC telah berdiri sejak 2012, sempat vakum, CAC kembali aktif pada 2015. Sedangkan di Jakarta CAC telah hadir sejak 2008.

Komunitas CAC sendiri memiliki kegiatan yang rutin digelar setiap bulannya. Coin Collecting Day (CCD) kegiatan yang rutin digelar ini merupakan kegiatan mengumpulkan donasi berupa koin. Anggota CAC merupakan pengurus dan donatur koin tetap.

"Celengan CAC Medan juga disebar ke lokasi yang bersedia menampung celengan, kemudian celengan akan diambil sebulan sekali untuk dihitung, selain koin kita juga menerima uang kertas," tutupnya.