MEDAN - Youth Awareness Community (YAC) merupakan kumpulan anak muda yang peduli dengan pendidikan. Memiliki pengalaman mengajar di daerah pedalaman, membuat mereka ingin terus berkontribusi di bidang pendidikan khususnya di daerah pedalaman. Dengan mengambil konsep mengajar sambil berwisata, komunitas ini berencana menggelar Charity Fun Trip 5 (CFT) pada 3-5 Februari 2017 Sei Serdang, Batang Serangan. CFT merupakan kegiatan amal mengajarkan ilmu-ilmu dasar kepada anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD), memberikan donasi berupa alat-alat tulis dan barang lainnya serta mengadakan penyuluhan dan pengobatan gratis kepada warga-warga sekitar yang ada di pedalaman.

Menurut Bidang Humas YAC, Marduansyah, selain kegiatan amal, YAC juga mengadakan kegiatan jalan-jalan mengunjungi daerah wisata yang ada di sekitar lokasi dimana CFT diadakan. CFT sendiri digelar setiap tiga bulan sekali dengan tema yang berbeda-beda.

"Mengadakan kegiatan amal, seperti mengajar anak-anak SD dan memberikan bantuan alat tulis kepada anak-anak, selain itu kita juga akan refreshing bersama relawan di lokasi tempat diadakannya kegiatan dan ini juga CFT yang kelima," kata Marduansyah kepada GoSumut, Selasa (24/1/2017).

Menurut Marduansyah, tujuan diadakannya Charity Fun Trip yang kelima ini guna memberikan kesadaran kepada masyarakat desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan untuk terus melindungi dan melestarikan flora dan fauna yang ada di lingkungan sekitar khususnya bagi makhluk hidup yang terancam punah. Selain itu, untuk membantu Institusi Pendidikan, SD N 058116 Kwala Sawit, dengan langkah  mengubah jalan pikir anak didik menjadi pribadi yang lebih baik.

"Kita ingin membantu merubah mindset anak-anak agar memiliki jiwa kepemimpinan, rasa percaya diri, rajin belajar, optimis, cerdas, dan bertanggung jawab," ujarnya.

Menurut Marduansyah, kegiatan ini memiliki banyak manfaat, tidak hanya bagi anak-anak yang di datangi, tapi juga memiliki manfaat bagi relawan.

"Mendapatkan banyak teman, pengalaman, wawasan, pengetahuan, dan arti berbagi yang sesungguhnya kepada sesama. Karena bukan hanya berbagi materi dan pengalaman, kami juga mendapatkan arti kehidupan di daerah pedalaman dan ikut merasakan apa yg mereka rasakan, hidup jauh dari perkotaan," tutup Marduansyah.