MEDAN - Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) mendesak pemerintah untuk segera membangun jalur lingkar Parapat-Simarjarunjung-Kabanjahe.  Pembangunan jalur lingkar tersebut penting untuk semakin memaksimalkan jumlah kunjungan wisata ke Danau Toba, yang telah dijadikan sebagai bagian dari 10 destinasi prioritas kepariwisataan nasional.

Ketua ASITA Sumatera Utara Solahuddin Nasution mengatakan, sejauh ini belum ada satu pun destinasi wisata di Sumatera Utara yang bisa dijadikan sebagai single destination termasuk Danau Toba. Kondisi itu membuat para pengusaha penyedia perjalanan wisata (travel) terpaksa menjual paket wisata Danau Toba dengan objek wisata lain di Sumatera Utara seperti Brastagi dan Bukit Lawang.

Namun penjualan paket wisata itu kini terkendala dengan persoalan akses menuju lokasi-lokasi wisata tersebut, yang terbilang tidak efisien untuk waktu para wisatawan. Sehingga untuk memaksimalkan kunjungan wisata ke Sumut, dibutuhkan konektivitas khusus di antara objek-objek wisata itu.

“Jalan tol Medan-Tebingtinggi yang sekarang sedang dikembangkan, tidak akan cukup. Perlu dikembangkan pula jalur lingkar luar dari Danau Toba menuju Kabanjahe, melalui Simarjarungjung. Ini jalur wisata yang mengoneksikan Kawasan Danau Toba menuju Brastagi, sehingga paket wisata yang ditawarkan akan lebih menarik dan dapat menarik para wisatawan,” ujar Solahuddin saat memberikan sambutan para perayaan hari jadi ASITA ke-46 di Lucky King Restoran, Medan, Sabtu (21/1/2017).

Pembangunan jalur menuju Brastagi itu kata Solahuddin, akan dapat pula mengurangi beban jalur wisata Medan-Brastagi yang selama ini rentan dengan kemacetan parah akibat longsor yang kerap melanda kawasan tersebut.

“Itu akan membuat efisiensi yang sangat besar. Mereka akan pulang dan pergi ke tiga tempat wisata dengan jalur yang berbeda. Tentunya akan lebih menyenangkan untuk para wisatawan dan juga masyarakat yang tinggal di lokasi wisata,” tukasnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara Ibnu Sri Hutomo mengatakan, saat ini pemerintah provinsi dan pemerintah pusat memang tengah menyiapkan revitalisasi di kedua jalur tersebut.

“Untuk jalur wisata Medan-Brastagi sudah dianggarkan di APBD. Ini kita sedang pikirkan bagaimana membuat jalur itu tetap aman untuk dilalui,” tukasnya.

Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Hasan Basri mengungkapkan, pihaknya kini tengah gencar merevitalisasi objek-objek wisata baru di Medan. Meski mengandalkan industri pariwisata berbasis meeting, incentives, conferences, exhibitions (MICE), namun objek-objek wisata baru penting untuk tetap membuat para wisatawan berkunjung ke Medan.

“Ada kekhawatiran kawasan Danau Toba menjadi single destination. Apalagi di sana sudah ada bandara yang terus dikembangkan pemerintah. Kita saat ini berbenah secara maksimal agar Kota kita ini tidak ditinggalkan sebagai tujuan wisata, khususnya dari wisatawan mancanegara,” tandasnya.