BANDA ACEH - Intensitas hujan yang sangat tinggi sejak Kamis malam tadi hingga menjelang Jumat (20/1/2017) dinihari, menyebabkan debit air Krueng Aceh meninggi. Di Jembatan Simpang Lima, debit air yang mengalir ke muara secara berlebih itu menutupi bantaran sungai.

Air sungai terlihat kuning pekat dan menghanyutkan material dari gunung seperti akar pohon, batang kayu dan lainnya. Tidak hanya bantaran sungai Krueng Aceh, sebuah dermaga kecil yang biasanya dipergunakan untuk naik dan berlabuhnya boat milik TNI-Polri ini juga nyaris terendam banjir.

Baca

Sungai Meluap, Sejumlah Kecamatan di Bireuen Dikepung Banjir

Sementara itu, di daerah lainnya, curah hujan yang tinggi‎ menyebabkan sejumlah kawasan dilanda banjir, seperti gampong Ruyung dan Paya Kameng, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar.

Baca

180 Rumah Terendam Banjir di Aceh Besar

Menurut informasi yang diterima GoAceh, banjir disebabkan karena meluapnya Sungai Pinto Gerbang yang tidak sanggup menampung debit air hujan. 

Pesantren Dayah‎ Darul Abrar direndam air setinggi 30 sentimeter dan pagar pembatas setinggi 8 meter roboh, serta 180 unit rumah dari kedua gampong tersebut direndam air setinggi 50 sentimeter hingga 1 meter.