Alamak Pembibitan Unggul di Tobasa Gagal, Alat-alat Pertanian Berkarat

Sayang, dalam kunjungannya itu beliau terlihat kesal dan marah karena kondisi UPTD itu yang terlihat amburadul. Mulai dari tumpukan alat-alat pertanian seperti traktor, mesin tanam, pompa air dan beberapa alat lain yang terlihat sudah berkarat. Padahal sejatinya, sebagian dari alat pertanian itu akan dibagikan kepada para kelompok tani di Tobasa, namun hingga kini masih saja terlihat menumpuk di sana.

Tak hanya soal penumpukan alat-alat pertanian, Darwin Siagian dan wakilnya, Hulman Sitorus juga tampak kesal terhadap para pejabat Dinas Pertanian karena penanaman bibit unggul yang menelan biaya hingga ratusan juta rupiah gagal.

Seperti dicanangkan sebelumnya, penanaman bibit unggul jagung, bawang merah dan padi sawah tidak menunjukkan hasil. Pasalnya proyek penanaman bibit unggul itu tidak dirawat. Padahal bibit unggul yang dihasilkan dari penanaman itu akan diberikan kepada para petani.

Bupatipun tak dapat menyembunyikan kekesalannya, hingga memerintahkan agar Dinas Pertanian Tobasa berkantor di sana. Sebelumnya, Dinas Pertanian Tobasa selama ini berkantor di Jl Huta Bulu, Desa Huta Bulu, Kec Balige, Tobasa. Sementara yang berada di Land Bou hanyalah UPTD.

"Mulai besok kalian berkantor di sini. Kalian benahi ini semua, saya nggak mau melihat yang seperti ini lagi," tegas Bupati tak dapat menyembunyikan kemarahannya.

Sayangnya, Kadis Pertanian Tobasa Lintong Sitorus yang dikonfirmasi Rabu (18/1) sore via seluler tidak menjawab wartawan. Bupati sendiri yang ditanyai perihal dengan amburadulnya kondisi UPTD Land Bou, hanya mengatakan bahwa kantor Dinas Pertanian akan dipindahkan ke UPTD Land Bou, sedangkan soal sanksi atau teguran terhadap pejabat di Dinas Pertanian, Bupati mengaku jika tindakannya tersebut sudah merupakan teguran secara lisan.

"Itu juga sudah merupakan teguran lisan," sebutnya singkat melalui pesan singkat SMS.[red]