JAKARTA - Sejumlah warga Iran di Kota Teheran berkumpul untuk menggelar Haul kematian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang ketujuh. Meski digelar secara sederhana di salah satu apartemen di bilangan barat ibu kota Iran, haul KH. Abdurrahman Wahid yang diselenggarkan Gusdurian Tehran berlangsung khidmat dan meriah.

"Selain sebagai mantan presiden, dan ketua PB NU, lebih dari itu Gus dur adalah pemikir besar yang perlu digali percikan gagasannya yang berserakan," kata alumnus fakultas filsafat di Universitas Qom, Iran, Purkon Hidayat seperti dikutip parstoday.com hari ini.

Diawali yasinan, acara yang dihadiri kalangan profesional, mahasiswa dan pelajar Indonesia tersebut menghadirkan profesor Mahmoudreza Esfandiyar, pakar Asia Tenggara sebagai pembicara.

Peneliti Encyclopaedia Islamica Foundation ini menyoroti karakteristik pemikiran Gus Dur yang dinilainya menawarkan solusi, terutama bagi dunia Islam.

Rektor Universitas Azad, Eslamshahr,Tehran memandang pemikiran KH. Abdurrahman Wahid melampaui zamannya.

Di bagian ceramahnya, pakar tasawuf ini juga menyuarakan dukungan terhadap penyebaran pemikiran Islam Nusantara sebagai bagian dari upaya mewujudkan dialog antarpemikiran, termasuk di Iran.

Sementara itu, koordinator Gusdurian Tehran, Purkon Hidayat dalam sambutannya mengungkapkan tujuan diselenggarakannya haul KH Abdurrahman Wahid ketujuh sebagai bentuk kerinduan sekaligus kecintaan terhadap Gus Dur. ***