SEMARANG - Masih ingat dengat Kopral Bagyo? Prajurit TNI yang hobi menunjukkan atraksi-atraksi fisik mencengangkan. Kini ia telah pensiun dari Detasemen Polisi Militer IV Surakarta, namun tetap tak bisa diam. Sang Kopral memang semacam memiliki genetik aktif. Ia bak gasing, "berputar" tiada henti. Ada saja yang ia lakukan untuk mengisi waktu. Entah berolahraga, entah bepergian. Sibuk bukan main. Tak seperti pensiunan.

Kopral Bagyo, yang memiliki nama dan titel lengkap Kopral Kepala Cpm (Purn) Partika Subagyo Lelono, mengatakan memang tak suka santai dan tak mau santai menghabiskan masa pensiunnya.

Yah, sama saja seperti pekerja karier yang sudah pensiun. Mereka kerap tetap tak bisa anteng di rumah, lantas mencari ladang aktualisasi diri berikutnya.

Kopral Bagyo di kampungnya di Solo, Jawa Tengah. Dia masih terlihat kekar di usia setengah abad lebih tiga tahun. Tak heran sih, sebab ia pernah meraih medali emas sebagai prajurit terkuat TNI Angkatan Darat.

Kalau sang Kopral hidup di Yunani, dia mungkin diyakini sebagai reinkarnasi Hercules, manusia setengah dewa, putra Zeus Raja Para Dewa, yang dikenal karena kekuatannya.

Kekuatan fisik Kopral Bagyo yang kerap ditonjolkan, selain tampak dari diri sang Kopral, terlihat pula saat kumparan memasuki ruang tamu rumah sederhananya yang bercat cokelat.

Di ruang tamu, dipajang berbagai piagam hingga gambar atraksi-atraksi si Kopral. Ada foto saat ia melakukan aksi push-up 12 jam nonstop di depan Kantor Wali Kota Solo 10 tahun silam. Ada pula foto-foto lain yang tak kalah mengundang decak kagum orang awam.

Tapi jangan salah tangkap. Di balik kesan "pamer" itu, Kopral Bagyo sungguh bersahaja. Ia orang yang tak neko-neko. Tak njelimet seperti para politikus.

"Saya sudah mengabdi di TNI 32 selama tahun, dengan selamat, dengan sehat. Sekarang saya kembali ke masyarakat tidak boleh loyo," kata dia.

Kentara sekali api semangat memenuhi jiwanya. Ia punya misi: ingin menunjukkan kepada anak-anak muda Indonesia bahwa amat penting menjaga kebugaran fisik.

Kini Kopral Bagyo yang punya banyak waktu bebas, menghabiskan hari-harinya dengan berolahraga dan memantau perkembangan kedua anaknya yang juga prajurit. Putra pertamanya, Mulyono, berpangkat Sersan Mayor. Anak keduanya, Sersan Yudo Partika.

"Pernah saya sama kedua anak saya itu mengawal Presiden Joko Widodo. Itu kebanggaan. Saya tidak pensiun untuk patah semangat. Semakin tua semakin gila," ujar Kopral Bagyo.

Sang Kopral memang teman ngobrol yang asyik. Dia mengatakan, tak mengharapkan apa-apa dari berbagai atraksi “gila” yang ia lakukan selama ini.

Semua aksi itu, kata Kopral Bagyo, sekadar menunjukkan kecintaan dia kepada TNI sebagai institusi tempatnya mengabdi.

"Kalau saya push-up lalu jungkir balik, itu memang "makanan" prajurit TNI. Setiap hari begitu. Kalau saya bisa melakukan aksi itu berjam-jam, semua karena anugerah Tuhan. Jangan dianggap pakai ilmu (gaib)," ujar Kopral Bagyo.

Kopral Bagyo, bagaimanapun, tetaplah "prajurit Herkules" yang dilimpahi kekuatan fisik sebagai kelebihan. Terakhir, ia beraksi tanggal 14 Desember 2016 di Monas, Jakarta.

"Dalam waktu dekat, saya akan jungkir balik di Jembatan Ampera, Palembang. Tunggu saja," kata dia, tersenyum antusias.

Ah, dasar Kopral Bagyo. Aksi fisik memang memicu adrenalinnya, membuat hidupnya lebih semarak. Sehat dan semangat terus, Kopral!. ***