JAKARTA - Pertemuan perwakilan Parlemen Korea Selatan dengan seluruh pimpinan dan anggota MPR RI di Gedung MPR RI Jakarta, Kamis (12/01/2017), sangat menarik. Kendati kedua pihak menggunakan bahasa masing-masing, setelah diterjemahkan kedua delegasi tertawa bergantian.

Latar belakang anggota parlemen dari Korea Selatan sama seperti di Indonesia, dari berbagai profesi. Ada yang memang berlatar kebijakan publik, ahli politik, bahkan ada yang sebelumnya penyanyi klasik dan juga profesor matematika. Bahkan ada aggota parlemen yang sebelumnya gagal empat kali tapi kini berhasil menjadi aggota parlemen selama enam periode.

Ketua MPR Zulkifli Hasan menyebut Korea Selatan sebagai sahabat sejati. Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasioal ini merujuk pada krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008.

"Kendati Korea Selatan juga sama-sama mengalami krisis, tetapi tenaga kerja kita di sana tidak dipulangkan. Itulah sahabat sejati. Dalam susah dan senang saling membantu," kata Zulkifli.

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang seusai pertemuan menyambut baik ajakan Parlemen Korea Selatan agar Indonesia terlibat dalam reunifikasi semenanjung Korea. Ajakan itu diaggap positif dan tidak akan membuat Indonesia masuk dalam pusaran koflik.

"Konflik itu harus ada penengahnya. Indonesia bisa terlibat, kenapa tidak? Jangan sampai ada konflik karena kalau konflik terus kapan akan membangun dan mensejahterakan rakyat," ujarnnya.

Dan Diakhir pertemuan, lagi-lagi Zulkifli Hasan menegaskan, Indonesia siap membantu proses Mediasi antara Korsel dan Korut dalam mencari solusi perdamaian.

"Indonesia pada dasarnya siap. Kapan saja, kita akan siap membantu Mediasi supaya hubungan kedua negara tersebut kembali rukun dan tak lagi memanas," pungkasnya. ***