MEDAN - Volume angkutan barang PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut tahun 2016, naik tujuh persen dari tahun 2015 atau sebanyak 657.841 ton.
"Tahun 2015, realisasi angkutan barang KAI Sumut masih 612.300 ton," ujar Manager Humas KAI Divre I Sumut Joni Martinus di Medan, yang ditulis Kamis (12/1/2017).

Kenaikan volume barang tahun 2016 didorong pada kenaikan angkutan komoditi bahan bakar minyak (BBM) dan Crude Palm Oil (CPO) yang masing-masing naik 11 persen dari posisi 2015.

BBM yang diangkut KAI pada 2016 sebanyak 248.678 ton dari 2015 yang masih 223.677 ton. Sedangkan CPO meningkat juga menjadi 388.451 ton dari 349.567 ton di 2015. "Hanya volume angkutan lateks dan BHP (barang hantaran parcel) yang turun," katanya.

Volume lateks yang diangkut KAI turun 14 persen atau 5.656 ton dari 2015 sejumlah 6.564 ton dan BHP turun enam persen menjadi 10.480 ton dari 11.150 ton pada tahun 2015. "Meski secara total jumlah angkutan barang KAI Sumut 2016 naik dari 2015, KAI belum puas karena realisasi angkutan barang di 2016 itu belum mencapai sasaran 2016 yang sebanyak 796.003 ton atau naik dari 2015 yang sejumlah 612.300 ton," ujar Joni.

Menurut dia, penurunan angkutan lateks karena terkait melemahnya permintaan ekspor dampak pengaruh global. "Untuk tahun 2017 ini, manajemen KAI Divre I Sumut berupaya untuk meningkatkan angkutan volume barang dengan melakukan berbagai upaya," katanya.

Mulai dari memperluas dan menambah jumlah perjalanan KA, menambah jumlah armada lokomotif yang direncanakan sekitar bulan Februari - Maret 2017 sebanyak tujuh unit. Lokomotif seriCC201 itu akan didatangkan dari Sumatera Selatan.

"Untuk meningkatkan volume angkutan barang itu, KAI sudah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan dalam mengangkut produk yang dihasilkan dunia usaha itu," katanya.

Pada akhir tahun 2016, KAI Divre I Sumut misalnya sudah melakukan uji coba angkutan KA petikemas produk Unilever dari Stasiun Sei Mangkei menuju Stasiun Belawan dan juga telah menjalin kerja sama dengan PT Sumatera Tobacco Trading Company(STTC) untuk mengangkut tembakau dari Stasiun Siantar ke Belawan.

"Kerja sama lain yang dilakukan antara lain meningkatkan kerja sama dengan PT Musim Mas untuk angkutan CPO dari Rantau Prapat ke Belawan," katanya.