PAREPARE - Roda perekonomian Kota Parepare dari tahun ke tahun dibawah kepemimpinan Walikota Parepare, Taufan Pawe, terus mengalami peningkatan signifikan. Sang nahkoda berhasil menyulap kota kelahiran presiden ketiga Republik Indonesia, BJ. Habibie ini menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan.

Pada awal memimpin kota ini, Taufan memang sudah bertekad untuk menjadikan kota Parepare, sebagai kota yang peradabannya maju, punya daya saing dibanding dengan daerah lainnya. Ia pun menerapkan teori sederhana yakni "teori telapak kaki" sebagai start awal kepemimpinannya.

Dengan 'teori telapak kaki', Taufan pun melakukan pembenahan-pembenahan terutama pada bidang infrastruktur kota. Taufan banyak melakukan pembangunan prestisius yang menjadi ikon kota yang diharapkan mampu menjadi magnet untuk menarik masyarakat baik dari Kota Parepare maupun dari daerah sekitar seperti Pinrang, dan Makassar sebagai ibukota Sulawesi Selatan.

Hampir pada setiap kesempatan, dirinya tampil menjadi pembicara baik ditingkat regional maupun nasional, ia selalu mengungkapkan 'teori telapak kaki' yang dipercayainya, sehingga kota Parepare bisa menjadi berkembang sampai saat ini.

"Selama ini saya mempercayai teori telapak kaki, kalau di Parepare banyak telapak kaki yang datang maka percayalah akan banyak sumber-sumber ekonomi baru," ujar Taufan Pawe.

Hal ini bukan tanpa sebab, kota Parepare yang memang terbilang minim potensi sumber daya alam dan jumlah penduduk yang hanya sekitar 137 ribu jiwa ini, membuat Taufan berani mengambil terobosan dengan menerapkan teorinya itu.

"Saya menginginkan telapak kaki yang menginjakkan kakinya di Kota Parepare sebanyak 500 ribu pasang telapak kaki dari jumlah penduduk kota Parepare yang hanya sebesar 137ribu jiwa pasang tapak kaki," tandasnya.

Ucapannya ternyata ampuh dan terbukti, diusianya yang semakin matang, pertumbuhan ekonomi Kota Parepare semakin baik  dan berdampak pada tingkat pendapatan perkapita warga Parepare, dimana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

"Layanan peningkatan ekonomi di Parepare mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari data BPS, PDRB Perkapita tahun 2014 sebesar 32 juta dan berhasil meningkat pada tahun 2015 menjadi 36,48 juta. Angka ini merupakan salah satu yang tertinggi di Sulawesi Selatan," beber Taufan  saat memimpin coffee morning bersama jajarannya.

Selain itu, data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa peredaran uang di Kota Parepare saat ini bisa mencapai 130 milyar setiap bulannya. "Ini menjadi bukti nyata kalau perekonomian di Kota Parepare memang mengalami peningkatan signifikan. Parepare kini menjadi salah satu daerah penyangga perekonomian di Sulawesi Selatan," pungkasnya. (rls)