JAKARTA - Polri saat ini tengah menyidik kasus fitnah dalam buku "Jokowi Undercover" yang ditulis Bambang Tri Mulyono. Pihak Polri pun mengimbau masyarakat yang terlanjur membeli buku tersebut agar mengembalikannya kepada polisi untuk dijadikan barang bukti.

"Dengan hormat, seluruh buku-buku yang sudah dibeli masyarakat mohon dikembalikan kepada penyidik atau kantor kepolisian terdekat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di kantor staf Presiden, Gedung Bina Graha, jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2017).

Boy menyebutkan, buku tersebut dipasarkan melalui transaksi online.

"Karena itu adalah barang bukti. Karena ini sudah disebarluaskan juga melalui media sosial dan transaksi online," kata Boy.

Ia tak bisa menyebut angka pasti jumlah buku yang tersebar. Diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan buku yang disebut Polri berisikan kutipan-kutipan cuplikan berbagai sumber termasuk dari media sosial.

"Jadi, kami masih melakukan penghitungan, pemeriksaan sudah berapa sejauh ini. Tapi kepada masyarakat luas dimohon untuk menyerahkan, mengembalikan kepada kantor kepolisian terdekat buku-buku yang sudah kuasai oleh masyarakat ini," terangnya.

Sementara itu penyidikan kasus Bambang Tri masih berjalan dengan melanjutkan pemeriksaan. Tak hanya Bambang, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang lainnya.

"Terkait proses penyidikan, tentunya penyidik masih terus melakukan pemeriksaan baik kepada tersangka sendiri, maupun kepada saksi untuk mengungkap lebih jauh motif dari penertiban, penyusunan buku ini. Kita mendalami apakah ada motif-motif, karena setelah dianalisis ada semacam keraguan terhadap kapasitas yang bersangkutan. Karena dari hasil-hasil yang ditulliskan itu dapat dikatakan tidak terdukung data, baik data primer maupun sekunder yang valid, yang tentunya kita ingin melihat, menggali lebih jauh," jelas Boy.

"Kalaun rekan-rekan lilhat, lihat fisik bukunya seperti mengambil, mengumpulkan berita-berita dari berbagai sumber, termasuk media sosial. Jadi dia seperti menyusun dengan sasar kutipan-kutipan dari yang ada dalam tayangan media sosial, maupun dari buku-buku lainnya," tandas Boy. ***