PADANG - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Sumbar) Brigjen Pol Basarudin menegaskan benda mencurigakan yang ditemukan di Rumah Sakit Ibnu Sina, Padang, bukanlah bom. Di mana benda mencurigakan itu pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan rumah sakit bernama Fadly, di lorong poliklinik rumah sakit. "Saya sudah melihat dan memeriksa benda tersebut, itu bukanlah sebuah bom. Melainkan sebuah teror," katanya seperti dilansir dari Antara, di Padang, Sabtu (31/12) malam.

Dia menjelaskan, untuk dapat dikatakan sebagai bom terdapat beberapa unsur yang harus dipenuhi. Sebab benda mencurigakan tersebut hanya sebuah tiruan dari bom walaupun memiliki kabel.

"Meskipun benda yang ditemukan di rumah sakit memiliki kabel yang terhubung dengan penghitung waktu, itu hanya tiruan," terangnya.

Sementara peledakan yang dilakukan tim Gegana Brimob Polda Sumbar terhadap benda tersebut, Basarudin mengatakan memang sudah menjadi Standar Operasional (SOP). Dia juga mengapresiasi tindakan Fadly yang pertama kali menemukan benda mencurigakan itu sekitar pukul 19.20 WIB.

"Tindakan yang dilakukan petugas keamanan sudah bagus, ketika menemukan benda mencurigakan langsung melapor ke polisi. Masyarakat lain juga harus melakukan hal yang sama," ujarnya.

Dia mengimbau agar masyarakat tidak lengah dan tetap peduli terhadap lingkungan sekitar. Aksi teror di rumah sakit itu saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian daerah setempat.

Sebelumnya, benda mencurigakan ditemukan di lorong poliklinik Rumah Sakit Ibnu Sina Padang, sekitar pukul 19.20 WIB. Benda diduga bom tersebut ditemukan pertama kali oleh petugas keamanan rumah sakit Fadly, terbungkus kotak putih.

Pada benda itu terlihat kabel listrik yang tersambung dengan pengatur waktu, pada bagian atas kotak. Kejadian itu sempat menimbulkan kekhawatiran di lingkungan rumah sakit. Sejumlah pasien yang berada lantai satu, sempat dievakuasi keluar.

Namun setelah bom diamankan Tim Gegana dilanjutkan penyisiran di lokasi kejadian, keadaan telah normal kembali. ***