AUSTRALIA - Lazuli Chittleborough, remaja berusia 13 tahun asal Adelaide, Australia Selatan memenangkan penghargaan nasional berbahasa Indonesia di Australia. Minat untuk belajar bahasa Indonesia muncul setelah ia pernah tinggal di Medan dan bergaul dengan warga di sana selama tiga tahun.

National Australia Indonesia Language Awards (NAILA) adalah penghargaan tahunan yang diberikan bagi warga Australia yang telah belajar bahasa Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya lewat pidato atau penampilan seni dan budaya. Tahun ini, Lazuli meraih penghargaan di kategori Junior Awardee, setelah menyampaikan pidato dengan topik pemahaman soal Indonesia yang berubah.

"Ada dua kata favorit saya dalam bahasa Indonesia, yaitu berbahaya dan burung karena suara dari penyebutan kata-kata itu yang bagus," kata Lazuli kepada ABC Australia Plus Indonesia.

Hubungannya dengan Indonesia sudah ia mulai sejak berusia tiga tahun. "Saya tinggal di Medan, Sumatra Utara selama tiga tahun saat berusia tiga tahun. Senang rasanya bertemu orang lain dan memiliki teman baru. Saya juga pernah ke Bali dan Gili Air," kata Lazuli.

Lazuli sudah belajar bahasa Indonesia selama lebih dari tujuh tahun, sejak ia masuk ke sekolah dasar. Selain karena pernah tinggal di Indonesia, ia mengaku bahasa Indonesia termasuk bahasa yang mudah dipelajari.

"Bahasa Indonesia adalah bahasa yang bagus, karena mudah dipahami bagi mereka yang berbahasa Inggris dan membantu kita untuk belajar bahasa lain di masa depan," katanya.

Menurut siswa kelas tujuh di Cornerstone College, Australia Selatan ini, belajar bahasa menjadi penting untuk dapat memahami budaya lain. Ia juga merasa dengan belajar bahasa selain bahasa Inggris, membuatnya menerima apa yang diyakini orang lain.

"Saya jadi bisa berpergian dan berbicara dengan orang yang berbahasa Indonesia. Tiga kata dalam bahasa Indonesia yang menjelaskan Indonesia adalah warna-warni, unik, dan perbedaan," katanya.

Karena sekolahnya tidak lagi menawarkan pelajaran bahasa Indonesia, ia kemudian harus belajar lewat internet dan kadang dengan orang tuanya. "Ada tamu yang berkunjung dari Indonesia dan tinggal bersama keluarga saya juga membantu [untuk melatih bahasa Indonesia]," katanya.

Lantas hal apa saja yang paling ia sukai dari Indonesia? "Indonesia mampu menerima semua pemikiran dan tetap bersatu, meski luas dan banyak pulau-pulau yang terpisah. Indonesia menerima semua agama, mungkin ada sedikit persaingan tapi tidak sampai menyebabkan pertempuran," katanya.

Lazuli menganggap hubungan Australia dan Indonesia akan lebih baik di masa depan jika lebih banyak warga Australia yang belajar bahasa Indonesia, mengingat telah banyak warga Indonesia yang bisa berbahasa Inggris.

"Saya berharap bahasa Indonesia diajarkan dengan lebih baik di sekolah dasar dan ditawarkan lebih banyak di sekolah menengah," ujarnya.