JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Eko Patrio membantah telah menulis bahwa dalam pengungkapan bom bekasi adalah pengalihan isu.

Hal tersebut ia ungkapkan saat wawancara langsung disalah satu televisi swasta, Jumat (16/12/2016). Bahkan menurutnya ia hanya memiliki satu akun media sosial yakni Instagram.

"Makanya saya bingung, saya tidak lagi memiliki akun Twitter, karena lima bulan yang lalu akun Twitter saya sudah tidak dipakai. Jadi saya tidak memiliki akun media sosial baik facebook, Twitter maupun yang lain," ujarnya.

Selain itu kata dia, dirinya juga tidak pernah merasa wawancara dengan media online seperti yang menjadi bukti dan sudah ditangan pihak Kepolisian. "Begini, saya hari itu berkumpul dengan keluarga, tidak ada aktifitas dengan wartawan. Jadi saya juga tidak ada wawancara apalagi soal kasus bom tersebut," paparnya.

"Dan kagetnya saya lagi, setelah saya di Mabes Polri, disitu ada sekitar enam media online yang saya sendiri tidak pernah mengenal media itu. Intinya enam media online ini tidak familiar, bahkan saya baru denger nama-namanya," timpalnya.

Untuk itu kata dia, dirinya minta pihak Kepolisian agar segera menyelidiki kasus tersebut dan yang berhubungan dengan akun Twitter dia juga minta agar Polisi segera melacak pemilik atau pembuat akun yang mencatut nama dirinya.

"Saya merasa di zolimi, jadi saya sudah sampaikan ke pihak Kepolisian agar semua ini bisa terang benderang, agar semuanya jelas," tukasnya.

Eko juga mengaku saat senang, karena pihak Kepolisian juga siap menanggapi aduannya tersebut. "Saya dirugikan, dan semua masyarakat yang merasa resah juga termasuk yang diragukan. Jadi semua yang ada di portal online yang saya anggap sebagai karangan bebas segera diproses," pungkasnya. ***