SIGLI - Banyaknya bangunan ambruk akibat gempa 7 Desember lalu disebabkan gagalnya kontruksi bangunan, karena kurangnya pengawasan pemerintah, sehingga bahan-bahan yang digunakan tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Hal itu dipaparkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Willem Rampange‎lei, kepada sejumlah wartawan saat melakukan pertemuan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, kemarin.
 
 
Bahkan menurut Willem, setiap dilaksanakan pembangunan wajib memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB dan dari sana lah pemerintah bisa mengontrol pembangunan tersebut. "Ini harus diawasi dengan baik, jika tidak semuanya sia-sia," tegasnya.
 
Gagalnya kontruksi kata Willem, lebih disebabkan kurangnya pengawasan pembangunan yang dilakukan masyarakat. Akibatnya saat gempa melanda banyak bangunan ambruk tanpa tersisa satu pun.
 
"Artinya setiap membangun harus mengikuti aturan dan harus menggunakan bahan yang standar, setidaknya tidak menggunakan bahan di bawah SNI. Saya melihat banyak bangunan yang menggunakan bahan di bawah standar," papar Willem.‎