JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yakin telah menurunkan angka pengangguran di Jakarta cukup banyak. Namun, Ahok mengakui bahwa persentase pengangguran di Jakarta masih lebih tinggi dibanding skala nasional.

"Bicara pengangguran, pengangguran di Jakarta tahun 2016 memang lebih tinggi sedikit dibanding nasional. Kita itu 5,7 persen dan nasional 5,5 persen," kata Ahok.

Hal itu disampaikan Ahok usai debat kandidat Pilgub DKI 2017 yang diadakan sebuah stasiun TV swasta di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016). Saat debat, Ahok dan pasangan Anies-Sandiaga memang sempat berdebat soal tingkat pengangguran di Jakarta.

"Dia lupa sampaikan, nasional itu di tahun 2014 5,7 persen, turun 5,5 persen di tahun 2016. Di DKI pas kami masuk, pengangguran 8,4 persen. Lalu kita turunkan jadi 5,7 persen. Jadikan secara progres kami turunkan jauh sekali dengan melakukan subsidi-subsidi," ujarnya.

"Datanya enggak salah tapi penyampaiannya yang membangun opini buruk," sambung Ahok.

Ahok juga menyindir Anies dengan mengatakan mungkin sebagai dosen dirinya salah membaca data, dan dirinya sebagai mahasiswa membenarkan kesalahan dosennya.

"Cara penyampaiannya kan dosen, ngomongnya enak gitu, ya mau enggak mau saya sebagai mahasiswanya membantah. 'Pak dosen bacanya bukan begitu. Lihat progresnya," tutup Ahok.