MEDAN - Berbagai cara dilakukan pelaku kejahatan untuk memperdaya korbannya. Seperti yang dialami Anugerah (22), warga asal Blangkejeren, Provinsi Aceh ini tampak kebingungan saat mendatangi petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan, Selasa, (13/12/2016) Pasalnya, mahasiswa semester VI Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), ini dikelabui oleh seorang yang mengaku petugas Polrestabes Medan. Akibatnya, sepeda motor Honda Beat merah milik kerabatnya yang ia pinjam raib dibawa pria tersebut.

Informasi di Mapolrestabes Medan menyebutkan, ikhwal peristiwa naas yang dialami pemuda yang ngekos di Jalan Gaperta Medan ini bermula saat laju sepeda motor yang dikendarainya dihentikan oleh tiga orang berbadan tegap berambut cepak di trafict light Jalan Iskandar Muda simpang Jalan Jamin Ginting, tak jauh dari markas Brimob Jalan Wahid Hasyim Medan.

"Diberhentikannya keretaku, bang. Dibilangnya dia petugas dari Sat - Narkoba Polrestabes Medan," kata Anugerah yang tampak menenteng helmnya.

Tak sampai di situ, lanjutnya, pria tersebut menuding saya membawa narkotika. "Bawa sabu kau ya. Coba aku periksa jok keretamu. Pasti ada sabu," terang Anugerah tirukan ucapan pelaku.

Namun, Anugerah mengaku tak langsung percaya dengan ucapan pria tersebut dan tak merelakan jok sepeda motor yang dikendarainya diperiksa. "Jadi, waktu mau diperiksanya, aku gak mau. Aku bilang, biar aku telepon dulu abang sepupu aku. Tugas di Sat - Narkoba Polrestabes juga abang itu," bebernya.

Akan tetapi, sambungnya, pelaku memang sudah profesional dan tergolong nekat ini mengajak aku langsung ke Polrestabes Medan ini. "Karena dia bilang mau dibawa ke Polrestabes, aku mau. Karena aku gak ada kaitan sama sekali dengan narkotika. Jadi gak takut aku," ujarnya.

Tapi, sesampainya di Polrestabes ini, aku ditinggalkannya tepat di depan Sat - Intelkam itu. "Aku cari - cari dia. Tapi gak kelihatan lagi, baru sadar aku rupanya aku sudah diperdaya oleh orang yang mengaku polisi," kesalnya.

Pantauan di Mapolrestabes Medan, Anugerah diarahkan petugas SPKT untuk melengkapi kelengkapan guna membuat laporan resmi. Begitupun, ia tampak kebingungan karena tidak mengetahui plat sepeda motor yang ia kendarai karena STNK sepeda motor tersebut berada dalam jok berikut dua unit handphone Aple dan Samsung miliknya. Begitu pula dengan BPKB-nya berada di Aceh.