MEDAN- Kini pembeli  tidak lagi harus berjibaku dengan becek atau tidak perlu lagi was was disambar angkutan umum ketika melakukan belanja sayur dan kebutuhan pokok di Pasar Deli Tua Medan. Maklum saja selama ini pasar tradisional Delitua memang kurang terawat dan kalau hujan sungguh becek. Pedagang pun berjualan di sembarangan tempat, bahkan sampai ke bibir jalan raya yang akhirnya antara pedagang, pembeli dan pengendara berebut tempat. Tapi itu tidak berarti warga  tidak lagi merindukan pasar tradisional Delitua  yang diidentikkan dengan jorok dan kumuh.

Sejak April 2015  wajah pasar Delitua  berubah total. Pasar yang sudah beroperasi sejak tahun 1960 yang selama ini dihuni oleh  pedagang sayur, ikan dan barang barang kebutuhan pokok lainnya yang berada di wilayah jalan Delitua kota dirubuhkan, semua pedagang di direlokasikan ke komplek Pasar Deli Old Town, yang berada di Jalan Pamah. Sekitar 1 km dari pasar lama. Secara perlahan pasar tradisional Delitua akan tinggal kenangan tergilas zaman.

Pasar tradisional ini memang dirancang megah dan modern. Kedua sisinya diapit oleh komplek pertokoan yang keren dan nyaman. Untuk Bangunan pasar terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama dihuni oleh pedagang harian, sementara lantai dua terdapat areal khusus untuk pedagang pekanan yang selalu dioperasikan di hari kamis. Pekanan kamisan merupakan budaya khas pasar tradisional Delitua yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam.

Di lantai dua juga difungsikan sebagai lahan parkir yang nyaman.

Menurut John Rait Ginting, Administrasi Pasar Delitua kepada Gosumut beberapa waktu lalu, pasar modern yang berdiri di atas lahan seluas 4 hektar itu mampu menampung 1000 pedagang. Terdapat 227 kios yang dirancang di sisinya, sementara bagian tengahnya terdapat 336 los yang dihuni oleh pedagang sayur, ikan, daging, ayam, buah dan makanan. Areal itu ada di lantai satu.

Antara pedagang sayur ditempatkan di tempat pedagang sayur, juga tempat jualan ikan bersanding dengan tempat jualan ikan, ayam, daging.  Dengan begitu memudahkan pelanggan mencari barang yang dibutuhkannya.

Tempat pembuangan sampah juga tertata baik dan memudahkan. Terdapat loading area yang difungsikan sebagai tempat naik turun barang seperti sayur dan ikan. Di areal ini pedagang juga bisa memcuci drum ikan maupun sayur Kemudian tempat pembuangan sampah dari lantai dua ke lantai satu yang langsung tertampung kedalam bak truk sampah untuk langsung dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Hal lainnya adalah pasar ini juga dilengkapai CCTV di sejumlah lokasi, sehingga kepala Pasar Delitua dapat memantau seluruh pasar, demikian juga dengan mesin pompa air guna mengantisipasi terjadinya kebakaran.

Pasar modern Delitua ini diperasikan sekitar 1 tahun terakhir. Diakui John Rait, pengoperasiannya memang belum sempurna seperti yang diharapkan. “Pembelinya masih termasuk sepi, karena masih ada pasar tradisional liar di Delitua yang masih beroperasi secara diam diam meskipun sudah dilarang. Dan hal ini yang membuat pasar ini belum seramai yang kita harapkan,”ujarnya. Tapi John Sirait optimis, jika pemerintah konsisten mengatur dan memberantas pedagang liar, pasar modern itu akan seramai malah lebih ramai dari yang ada selama ini.

Berdasarkan pantuan Gosumut, Pasar Modern ini sepi pengunjung, malah kesannya lebih banyak pedagang dari pada pelanggan. Makmur, salah seorang pedagang ikan mengungkapkan ia harus menunggu dagangannya dengan was-was, karena sepinya pembeli.