JAKARTA - Pengamat Politik, Boni Hargens mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar kasus Bank Century dibongkar tuntas seperti yang dinyanyikan oleh Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Mohammad Nazarudin.

"Kita dorong (KPK) agar kasus Century di bongkar tuntas. Nazaruddin yang masih hidup harus segera dijadikan aset untuk membuka keterlibatan aktor-aktor besar lain sepanjang pemerintahan 10 tahun lalu. Yang juga kasus-kasus korupsi yang melibatkan orang-orang dalam istana pada jaman SBY," ujar Boni dalam diskusi yang bertajuk "Korupsi dan Kekuasaan Membaca Sejarah Mengenang Para Sengkuni" di Cheese Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/12).

Dikatakan Boni, kasus korupsi tersebut harus diusut tuntas sebagai pembelajaran sejarah karena kekuasaan tidak dijadikan momentum untuk memperkaya diri. Sebab jangan sampai Masyarakat berpikir bahwa kekuasaan itu untuk memperkaya diri.

"Sehingga yang terjadi di dalam pilpres, dan Pilkada MONEY politik berkembang liar dan masyarakat tak lagi malu menerima uang politik karena politik tu memang untuk cari uang," imbuhnya.

Menurut Boni, dampak paling buruk dan masyarakat akan mereduksi politik sebagai alat pencari uang. Padahal sebagai sistem filsafat, politik membangun moralitas, bangun peradaban sehingga bisa pulihkan lagi harkat martabat demokrasi.

"Kasus listrik, Century dan kasus-kasus lain diusut tuntas. Seperti Kasus depo Pertamina Balaraja yang melibatkan Amir Samsudin. Ini contoh kasus di kejaksaan yang mangkrak kontraktornya ketika itu pak Sandiaga Uno. Artinya apa bahwa penegakan hukum jangan menjadi retorika tapi menjadi aksi dan ini momentum besar ada ditangan kita," pungkasnya. (rls)