MEDAN - Sebanyak 123 lurah di lingkungan Pemko Medan mengikuti psychological assessment di Pusat Pelayanan Psikologi Masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (5/12/2016). Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan pemetaan psikologi dan potensi masing-masing lurah.  Artinya, melalui hasil psychological assessment ini akan dijadikan dasar acuan untuk melakukan penempatan sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Berdasarkan data yang diperoleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan, jumlah keseluruhan lurah di lingkungan Pemko Medan 151 orang. Dari jumlah itu, 133 diantaranya merupakan lurah definitif. Sedangkan sisanya 18 orang lurah lagi  masih berstatus pelaksana tugas menunggu lurah definitif terpilih.

Meski demikian dari 133 lurah definitif ini,  10 orang diantaranya tidak mengikuti psychological assessment.  Terbukti mulai pagi sampai menjelang tengah hari, daftar absen kesepuluh lurah yang tidak hard itu masih kosong. Sejauh ini belum diketahui apa yang menyebabkan mereka tidak hadir mengikuti psychological assessment tersebut.

Meski banyak lurah yang datang terlambat melebihi pukul 08.00 WIB dari jadwal yang ditetapkan namun secara keseluruhan pelaksanaan  psychological assessment berjalan dengan lancar. Masing-masing camat tampak serius mengisi lembaran yang  telah disiapkan oleh pihak Fakultas Psikologis USU.  

Selain tulisan, aparatur Pemko Medan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat ini juga mengikuti test wawancara. Secara umum psychological assessment digelar dalam proses rekrutmen, seleksi maupun penempatan yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang prilaku indivisu sebagai dasar bagi pengambil keputusan lebih lanjut.

Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution didampingi Kepala BKD Kota Medan, Lahum Lubis meninjau pelaksanaan psychological assessment tersebut. Kehadiran Akhyar disambut para lurah, kebetulan saat itu tengah sesi istirahat setelah mereka mengikuti test tertulis dan menunggu test selanjutnya yakni wawancara.

Dari pihak Fakultas Psikologis USU, Akhyar mendapat informasi pelaksanaan psychological assessment ini berjalan dengan lancar. Mantan anggota DPRD Medan itu pun tampak puas, sebab hasil ini sangat penting untuk melihat kemampuan psikologi maupun potensi yang dimiliki masing-masing lurah.

“Psychological assessment yang kita lakukan ini untuk pejabat eseleon IV yakni lurah. Dari kegiatan ini akan diperoleh hasilnya untuk melakukan pemetaan psikologi dan potensi yang dimiliki masing-masing lurah. Oleh karenanya hasil psychological assessment ini akan dijadikan sebagai bahan dasar Pemko Medan untuk menempatkan apraturnya pada tempat yang sesuai dengan potensinya. Intinya, kegiatan ini digelar untuk melakukan pemetaan potensi dari masing-masing apratur kita,” kata Akhyar.

Sementara itu Kepala BKD Kota Medan, Lahum Lubis mengatakan psychological assessmentdilakukan untuk lurah yang statusnya definitif.  Oleh karenanya lurah yang masih berstatus pelaksana tugas tidak diikutkan.

“Jumlah keseluruhan lurah kita 151 orang, 133 diantaranya berstatus definitif.  Itu sebabnya dari daftar kita hanya tertera 133 lurah yang mengikuti  psychological assessment hari ini,” jelas Lahum.

Selanjutnya Lahum mengungkapkan, tidak seluruhnya (133 lurah)  mengikuti psychological assessment.  “Ada 10 orang lurah yang tidak hadir sampai siang ini. Kita tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tidak hadir. Tentunya kita akan melakukan pengecekan untuk mengetahui apa penyebabnya lebih jelas,” jelas Lahum.

Lantas bagaimana dengan kesepuluh lurah yang tidak hadir ini? Lahum menegaskan akan kembali melakukan psychological assessment jika penyebab ketidakhadiran itu akibat sakit maupun karena melaksanakan tugas yang telah disetujui atasan. “Jadi kita tunggu dulu untuk mengetahui alasannya. Yang pasti kalau alasannya pas, kita akan lakukan psychological assessmen ulang,” ungkapnya.