IDI – Seorang nelayan asal Gampong Blukat Tebai, Kecamatan Krueng Geukuh Aceh Utara, bernama Putra, (25) berhasil diselamatkan setelah mengapung selama dua hari di atas pelampung rumpon laut. Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (5/12/2016) oleh nelayan Kuala Idi, Aceh Timur.

Karena kondisi Putra lemas, dia terpaksa dirawat di RSUD dr. Zubir Mahmud Idi. Saat ditemui GoAceh, Putra menceritakan bahwa, Ia bersama rekannya Wak Yuh, (45) warga gampong yang sama melaut pada Kamis (1/12/2016) sekira pukul 01.00 dini hari.

Baca juga

Ketika Mengajar di Pedalaman, Pak Edy Nyaris Tenggelam Bersama Boat

Dihantam Pasang Purnama, 7 Boat Nalayan Alue Mangki Bireuen Rusak

“Sore Kamis saat hendak pulang, tiba-tiba mesin boat kami rusak bagian dieselnya. Tak bisa berbuat banyak, lalu kami terus mengapung di tengah angin kencang dan dahsyatnya ombak Selat Malaka,” kisah Putra, kepada GoAceh.

Pada malam Jumat yang suram itu, Putra bersama Wak Yuh dalam sebuah boat berukuran 7x1,5 meter, mengapung di tengah gelapnya malam. Berkali-kali keduanya diterjang ombak dan angin kecang hingga menjelang Jumat pagi.

Baca juga

KN SAR Kresna Evakuasi Boat Nelayan yang Rusak

Nekat, Tiga Boat Penumpang Nyeberang ke Pulau Banyak

Dalam kondisi kelaparan, kedua pelaut asal Gampong Blukat Tebai itu, tak bisa berbuat papaun, kecuali bertahan melawan ombak dan dinginnya hawa di tengah laut. “Tidak ada satu pun boat atau kapal nelayan lainya yang melihat kami,” katanya.

Akhirnya, pada Sabtu (3/12/2016) siang sekira pukul 12.00 WIB, Putra dan Wak Yuh melihat sebuah tuasan (rumpon) yang berjarak lebih kurang 100 meter dari boat mereka. Wak Yuh dan Putra mencoba berusaha untuk mengapai rumpon tersebut untuk mengikat boat di gabus dan bambu rumpon laut itu.

Baca juga

Ini Kisah Cut Darmayanti, Mantan TKI yang Bangun Sekolah Gratis untuk Anak Nelayan

Nelayan Lhokseumawe yang Hilang Ditemukan Selamat

“Kami berusaha mengayuh boat ke rumpon, namun karena angin dan ombak terus menghempas, akhirnya tak kauasa menjangkau rumpon laut tersebut. Tak puas, kami mencari cara agar dapat merapat ke rumpon laut,” kisah Putra.

Saat itu jarak antara boat dengan rumpon hanya lebih kurang 50 meter lagi. Lalu Putra mencoba berenang ke rumpon   dengan membawa benang pancing. “Begitu saya tiba di rumpon laut lalu saya ikatkan benang pancing di tiang bamboo. Kemudian Wak Yuh yang masih berada di dalam boat mencoba menarik benang pancing itu agar boat dapat merapat ke rumpon laut,”kata Putra yang berasal dari Brandan Sumatera Utara.

Namun nasib tidak berpihak kepada mereka berdua, saat Wak Yuh mencoba menarik, lalu benang pancing yang telah diikat Putra, tiba-tiba putus. Kemudian Wak Yuh hanyut dengan boat, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Sementara Putra, pasrah dan terus mengapung di atas rumpon.

Akhirnya, kata Putra tadi siang sekitar pukul 14.00 WIB, satu unit boat nelayan melintas dekat rumpon. “Begitu saya lihat, lalu dengan sehelai baju saya mencoba melambaikan boat nelayan tersebut, Alhamdulillah saya diselamatakan mereka,” kisah Putra.

Karena kondisinya sangat lemas setalah mengapung selama dua hari dua malam di atas gabus rumpon, sesampai di Pelabuhan Perikanan Kuala Idi, oleh Tim SAR, Putra dievakuasi ke RSUD dr. Zubir Mahmud guna mendapat pertolongan medis.

Sementara, Wak Yuh kawan Putra sampai saat ini masih dalam pencarian para nelayan dari Krueng Geukuh Aceh Utara dan belum diketahui keberadaanya. “Kita imbau kepada seluruh kapal nelayan Kuala Idi, jika melihat ada boat kecil yang mengapung di Selat Melaka mohon segera diselamatkan,”kata Panglima Laot Lhok Idi, Razali M. Ali kepada GoAceh.