MEDAN - Setelah sempat vacum selama lima tahun, Festival Nasyid Tingkat Sumatera Utara kembali digelar, Kamis (1/12)  malam. Kota Medan dipercayakan sebagai tuan rumah dan Lapangan Merdeka menjadi tempat perhelatan Festival Nasyid XX ini. Didampingi Wali Kota Medan, T Dzulmi Eldin, Gubsu T Erry Nuradi membuka festival yang diikuti 40 grup nasyid dari seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara tersebut.

“Maksud festival nasyid yang digelar selama sepekan ini dalam rangka menumbuhkembangkan kemampuan dan ketrampilan menguasai seni nasyid di Sumut. Sedangkan tujuannya untuk meningkatkan dakwah di bidang seni nasyid di tengah-tengah masyarakat dalam upaya menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” terangnya, yang ditulis Jumat (1/12/2016).         

Gubsu berharap festival nasyid ini dapat memberikan manfaat bagi pembangunan keagamaan di Sumut. Untuk itu Erry berpesan agar festival ini tidak hanya mengejar kejuaraannya, akan tetapi makna yang disampaikan melaui syair-syairnya, kualitas penampilannya harus lebih meningkat sehingga seni nasyid benar-benar berfungsi sebagai sarana dakwah untuk mengajak masyarakat melaksanakan ajaran agama, sekaligus ikut berpartisipasi dalam memberhasilkan pembangunan sesuai dengan fungsi dan profesinya masing-masing.

“Saya yakin dan percaya Festivasl Nasyid XX ini akan tetap diminati dan diapresiasi masyarakat, khususnya para generasi muda bila ditampilkan dengan kreasi-kreasi baru yang berkualitas dari para peserta yang akan menampilkan kebolehannya dalam festival ini,” kata kata Gubsu.

Untuk itu Gubsu pengembangan dan pembinaan seni nasyid harus ditingkatkan agar lebih maju sesuai perkembangan zaman, sebab nasyid merupakan seni musik yang mudah dipelajari. Di samping itu sebagai sarana dakwah untuk menyampaikan pesan-pesan agama dan pembangunan kepada masyarakat lewat syair lagu yang dikumandangkan dengan menggunakan apresiasi seni.

“Dengan demikian makna dan tuntutan yang terkandung dalam syair-syair lagu nasyid diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk mengikuti dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.

Sementara itu Wali Kota Medan, T dzulmi Eldin S dalam sambutannya mengatakan, Medan dirancang salah satunya untuk menajdi kota  yang religius. Untuk itu selain meningkatkan sarana dan prasarana rumah ibadah, Pemko Medan juga terus mengupayakan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan seperti festival nasyid yang digelar ini.

Dikatakan Wali Kota, festival nasyid ini identik dengan seni Islam yang merupakan seni suara mengandung puji-pujian kepada Allah SWT serta nasihat-nasihat kepada umat. Selain itu Eldin dalam pandangan Eldin, seni nasyid juga memiliki arti dan nilai strategis sebagai sarana pembinaan mental spiritual generasi muda lewat pendekatan seni music dan budaya Islam. “Pendekatan ini diharapkan mampu memberikan pengaruh positif untuk lebih mendorong generasi muda menjadi kader-kader bangsa yang memiliki ketahanan mental yang tangguh,” ungkap Wali Kota.

Disamping itu, tambah Eldin, festival nasyid ini sebagai wadah bagi para pemuda untuk berkreatifitas dan berinovasi. Serta sebagai sarana pemersatu masyarakat yang sangat multietnis, khususnya diantara pemuda. Oleh karenanya Eldin menyatakan apresiasinya atas diselenggarakannya festival nasyid ini.

Pembukaan festival nasyid ini ditandai dengan penabuhan rebana yang dilakukan Gubsu bersama Wali Kota didampingi Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD)  Sumut dan Kota Medan.  Fstival nasyid ini memperlombakan nasyid tingkat remaja dan dewasa, serta bintang vokalis kanak-kanak, remaja dan dewasa putra maupun putri.

Peserta merupakan utusan dari kabupaten/kota se-Sumut yang berjumlah 44 grup nasyid ditambah 33 orang bintang vokalis. Mereka akan berloma mulai 1 sampai 6 Desember. Selanjutnya pemenang dari perlombaan ini nantinya akan menjadi duta Sumut untuk mengikuti Festival Nasyid Tingkat Nasional.***