PADANGSIDIMPUAN - Ribuan Santri Bersama Ulama, Tuan Guru, Tokoh Agama dan Masyarakat yang berasal dari Tapsel-Psp menggelar aksi super damai '212' di Halaman Masjid Al-Abror (Masjid Raya Baru, red), Jumat (2/12/2016). Kegiatan yang diisi dengan zikir, sholat istisgo, sholat jumat dan doa bersama ini tetap konsisten pada aksi bela islam (ABI) sebelumnya yaitu meminta kepada aparat penegak hukum untuk memproses kasus penistaan alquran yang dilakukan oleh tersangka Ahok. Pantauan wartawan, sekitar pukul 10.15 WIB, seribuan massa yang terdiri dari santri, ulama, tuan guru, tokoh agama dan masyarakat tampak berjalan kaki dari lapangan 'pabrik es', Siborang menuju Masjid Al-Abror Kota Psp dan mendapat pengawalan dari aparat keamanan yang siaga. Mengambil tempat di halaman masjid, rombangan massa yang berasal dari Tapsel dan Kota Psp ini langsung menggelar zikir dan doa bersama yang dipimpin Al-Ustad Tuan Naborkat, didampingi penanggung jawab Romi Rambe, Tuan Jalobi, alim ulama dan tuan guru lainnya.

Kegiatan zikir dan doa bersama berlangsung tertib dan khidmat, lantunan doa terdengar syahdu diiringi pekikan takbir 'Allahu Akbar' yang membakar semangat peserta aksi. Dua jam menggelar doa dan zikir, seribuan peserta aksi masuk kedalam masjid Al Abror untuk melaksanakan sholat jumat berjamaah.

Bahkan usai sholat, seribuan massa berpakaian putih lengkap dengan tanda lambang NKRI ini kembali berkumpul di halaman masjid guna mendengarkan orasi dan arahan. "Siap Bela Allah... Siap Bela Rosulullah... Siap Bela Islam," teriak Romi Rambe selaku penanggung jawab aksi dan disambut pekikan takbir 'Allahu Akbar' oleh seribuan peserta aksi lainnya.

Tuan Naborkat yang dipercayakan sebagai pimpinan aksi bela islam melalui humas pengawal ulama dan santri Psp-Tapsel Tuan Jalobi mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kecintaan mereka kepada agama allah dan alquran. Pria yang akrab disapa 'Ustad Gaul' ini menegaskan, aksi bela islam kali ini dilakukan dengan cara yang sangat super damai, artinya tanpa harus turun ke jalan dan melakukan orasi. Namun lebih dari itu, dengan dilakukannya doa, zikir dan sholat bersama ini, sebagai salah satu cara untuk 'menghukum' Ahok. Dan meminta tegas kepada aparat penegak hukum agar memberikan hukuman kepada Ahok yang sudah ditetapkan sebagai tersangka penista alquran dan agama.

"Jadi aksi ini lebih damai dari aksi sebelumnya, dan kegiatan ini serentak dilakukan oleh jutaan umat islam yang ada di indonesia. Dan kami tetap konsisten untuk mengawal kasus penistaan alquran dan agam yang sudah disangkakan kepada Ahok," tukas Tuan Jalobi.
Dihadapan seribuan massa yang hadir, Kapolres Psp AKBP M Helmi Lubis mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kegiatan tersebut.

" Saya apresiasi dan beri penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat, alim ulama, tuan gur dan para santro yang hadir, baik dari wilayah Kota Padangsidimpuan maupun dari Tapanuli Selatan," ucap Helmi yang menyiagakan 185 personilnya dibantu puluhan personil lainnya agar situasi dan kegiatan berjalan tertib dan kondusif.

Bahkan, sebagai bentuk apresiasinya, sebagian massa yang ingin pulang, pihaknya menyiapkan empat unit mobil pengangkutan (Dalmas,) untuk mengantar para peserta aksi yang menyelesaikan kegiatannya hingga sore hari.