MEDAN - Pihak keluarga Lettu Penerbang Abdi Darmain (29) bisa bernafas lega. Pasalnya, bungsu dari enam bersaudara alumni SMA - Negeri 3 Medan ini berhasil ditemukan selamat pada Minggu, 27 November 2016 kemarin, tak jauh dari tempat Heli Bell 412 EP register HA - 5166 yang dikabarkan sempat hilang kontak di wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia, tepatnya di kawasan Kalimantan Utara, pada Kamis, 24 November 2016 lalu saat mengantarkan logostik atau lebih dikenal dengan istilah dorongan logistik (dorlog). Namun sayang, kediaman orangtua Abdi yang disambangi, Senin, (28/11/2016) malam di Jalan Mapilindo No. 15, Lingkungan XII, Kelurahan Tegalrejo, Medan Perjuangan tampak tertutup.

Rumah cat putih berteralis besi yang dihiasi mainan anak - anak itu mulanya terbuka. Dua balita kembar pun terlihat dari balik pintu. Semenit berselang, kakak Abdi, Dina (37) menunjukkan wajahnya. Namun, seolah tertutup, menolak kedatangan wartawan.

Dina langsung menutup pintu dan terdengar suara bunyi pintu terkunci. Upaya untuk menggali informasi lebih dalam pun gagal meski sempat memanggil Dina guna bertanya keberadaan sang ibunda Abdi, Hj Hasnah (63). Namun, jawaban tidak menyenangkan diterima. "Ibu enggak ada. Pergi berobat," ketusnya.

Namun, sedikit informasi diperoleh dari keterangan tetangga Abdi, Jon Simanjuntak (45). Menurut Jon, Abdi adalah sosok pemuda yang baik. Selain itu, Abdi juga dikenal sebagai orang yang pintar.

"Sekitar dua bulan, dia (Abdi) kemari. Sempat kami ngobrol-ngobrol. Baiklah anaknya. Almarhum bapaknya pegawai Bank," terang Jon.

Jon melanjutkan, Abdi merupakan alumni SMAN 3 Medan. Begitu tamat sekolah, langsung coba ikut seleksi prajurit ini, memang dikenal sosok yang baik.

"Kurang lebih seminggu waktu ia pulang kemarin," kata Jon.

Senada dengan Jon, kerabat Abdi, Mirnawati (40) yang tak lain merupakan Kepala Lingkungan (Kepling) XII yang sempat ditemui mengatakan Abdi merupakan  sosok yang bersahaja.
"Anaknya pintar sejak kecil. Baik juga. Lulus murni dia itu, daftar sendiri ke Kodam I/BB waktu buka penerimaan," kata Mirnawati.

Mirnawati menilai, ketaatan beragama Abdi membuatnya masih selamat dari insiden tersebut. "Saya berpikir gini, karena ibadahnya bagus. Masih dilindungi dia. Bayangkan, ibunya saja sudah pasrah," ungkap Mirna.

Mirna mengatakan, Abdi yang masih ada hubungan saudara dengannya itu sangat baik terhadap keluarganya. "Anak saya suka diberikan baju," kenang Mirna.

Lanjut dijelaskan Mirna, Abdi baru dikarunia seorang putra yang menikah dengan Zahrina sekira dua tahun lalu. Abdi pindah dari Medan. Dia menetap cukup lama di Aceh, karena sang isteri asal Aceh.

"Saya tahunya dari orangtua saya (ibu) pada Jum'at 25 November 2016 lalu yang memperoleh kabar dari televisi," jelas Mirna.

Keesokan harinya, sambung Mirna, Babinsa Kelurahan bernama Basir menemuinya guna menyampaikan kabar tentang Abdi. Kepada Mirna, Basir menyebutkan jika Abdi di dalam Heli yang mengalami lost contact saat mengangkut dorlog ke perbatasan Indonesia-Malaysia itu.

Informasi sebelumnya, setelah sempat dikabarkan tewas, pasca tiga hari menghilang, akhirnya Abdi ditemukan dengan kondisi luka dan mengalami patah kaki serta dehidrasi.