MEDAN - Peringatan hari guru yang diperingati setiap 25 November, menjadi momen penting bagi pahlawan tanda jasa. Karena menjadi garda terdepan dalam mendidik generasi penerus bangsa. Sebab sejatinya seorang guru, bukan hanya mendidik namun juga melatih dan mengajarkan. Yang andilnya tidak terlihat, meski peranannya sangat bemakna.

Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahussalam, Cut Ruhama mengungkapkan, menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan mudah. Karena guru dituntut pengabdian dan ketekunannya. Selain itu juga harus ada belaskasih di dalam menyampaikan pelajaran. Sebab sejatinya guru, bukan hanya mendidik namun juga melatih dan mengajarkan.

“Guru ibarat gula dengan kopi. Meski punya andil, dalam menghasilkan kopi yang enak namun andilnya tidak terlihat. Kasus pertama jika kopi terlalu pahit, gula yang disalahkan karena terlalu sedikit. Kasus kedua jika kopi terlalu manis, gula lagi yang disalahkan karena terlalu banyak hingga rasa kopi menjadi manis. Kasus ketiga jika kopi dan gula seimbang, siapa yang dipuji. Semua tentu mengatakan, kopinya mantap. Kemana gula yang punya andil," ujarnya, disela-sela peringatan hari guru, Jumat (25/11/2016).

Seperti gula yang larut, sambungnya,  itulah guru. Meski tidak terlihat, namun sangat bermakna. Untuk itu, Cut Ruhama mengajak para siswa untuk menghormati guru dan jangan membedakan, sekalipun tidak mengajar dikelas.