MEDAN - Sidang lanjutan pembunuhan dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (24/11/2016) kembali memanas. Keluarga korban yang tidak sempat melakukan pemukulan kepada terdakwa, mengejar terdakwa hingga ke ruang tahanan sambil meneriakin pembunuh. Bahkan, Nurhaini adik korban dan keluarga lainnya terlibat adu mulut dengan aparat kepolisian dan meneriakin 'pembunuh' terhadap terdakwa. Namun aparat kepolisian bersama satuan pengaman (satpam) PN Medan berhasil menghalau dan terus membawa terdakwa ke ruang tahanan.

"Pembunuh, keluar kau," ujar Nurhaini geram.

Sebelumnya, terdakwa pembunuh Dosen UMSU, Roymardo Sah membenarkan bahwa sebelum leher korban ditikamnya dengan pisau yang dipegangnya, korban sempat melakukan perlawanan.

"Namun pisau tersebut saya tarik dan kembali menusukkan pisau tersebut ke arah leher korban (Nurain Lubis), dan korban meminta tolong dengan suara yang cukup keras sehingga hal ini membuat saya semakin mengarahkan pisau tersebut ke arah leher korban," ujar terdakwa.

Setelah korban terjatuh dan tergeletak di lantai, lanjut terdakwa, dirinya langsung keluar dari kamar mandi dosen sambil mengeluarkan palu yang telah disiapkan di kantong belakang kanannya untuk berjaga-jaga jikalau ada yang mau melakukan penyerangan.

"Kemudian saya langsung menuju kamar mandi fakultas ekonomi sambil membersihkan pisau yang telah berlumuran darah tersebut," ujar Roymardo Sah kembali.

Ketika ditanya majelis hakim mengapa dirinya membawa pisau dan martil, terdakwa hanya menjawab benda-benda tersebut untuk jaga diri karena sering pulang larut malam usai kuliah.

Akan tetapi pada saat tersebut dirinya berniat hanya ingin mengancam korban karena sebelumnya korban telah mengancam dirinya tidak meluluskan mata kuliah yang diajarkan kepada terdakwa.

Namun terdakwa banyak diam ketika majelis hakim dan JPU menanyakan kenapa mengancam menggunakan pisau dan palu mengingat korban selain perempuan juga berumur.

Sementara saksi lainnya yang dihadirkan JPU petugas Cleaning Service Sutarni membenarkan dirinya mendengar suara jeritan.

"Saya dengar suara jeritan sehingga saya bersama mahasiswa lainnya mendekati kamar mandi dosen tersebut yang ketika itu dalam keadaan tertutup," ujar Sutarni.

Beberapa saat kemudian Pak Syarif dari Fakultas Ekonomi membuka pintu kamar mandi tersebut dan yang keluar adalah seorang mahasiswa laki-laki.

"Dan hal itu sempat ditanyakan oleh Pak Syarif mengapa dirinya berada di kamar mandi dosen, mahasiswa tersebut menjawab kran kamar mandi rusak," ujar Sutarni kembali.

Sementara itu, Kepala Gedung FISIP UMSU Udin yang ketika itu sempat melihat korban tergeletak di lantai kamar mandi tidak tahu awal kejadian tersebut.

"Saya hanya langsung meminta tolong mahasiswa lainnya untuk bersama-sama mengangkat korban ke ruang dosen, dan terlihat darah sudah membanjiri lantai kamar mandi tersebut," ujar Udin.